Jalan menanjak dengan tekstur berbatu tidak menyurutkan niat Gawin untuk terus melarikan langkahnya. Rambutnya yang memanjang ia ikat asal di bagian atasnya saja, dengan handsfree di telinga. Di belakangnya, Joss Wayar mengatur langkah agar tak terlalu dekat, tapi tak cukup jauh untuk kehilangan jejak.
Diantara kesempurnaan desa itu, gym adalah salah satu kekurangannya. Luke sedang mengusahakan satu ruang yang bisa ia sulap menjadi gym untuk mereka tapi alat-alat yang mereka perlukan belum sampai. Jadi sementara menunggu, Gawin berlari mengelilingi desa setiap sore.
"Ada teh hangat disini. Mampirlah Kemari anak muda!" Seorang pria berusia 40an melambaikan tangan dari teras rumahnya pada mereka.
Setelah lima bulan lamanya menempati rumah keluarga Luke, mereka mulai akrab dengan tetangga. Sekedar basa-basi atau bergabung dengan warga sekitar setidaknya membuat mereka mendapat sapaan ringan tiap kali keluar rumah.
"Kapan-kapan saja, paman. Aku Perlu membakar lemak sore ini." Sahutan Gawin disertai senyum.
"Baiklah, anak muda seperti kalian memang harus menggunakan waktu untuk jadi lebih tampan dan bugar setiap harinya, atau para omega tidak akan melirik kalian."
Gurauan itu dihadiahi tawa renyah oleh kedua alpha yang sedang berkeringat karena aktifitas fisik mereka.
"Hei, alpha. Menurutmu bagaimana reaksi orang tua tadi jika dia tahu kita berkencan?" Joss mensejajarkan langkahnya dengan Gawin.
"Siapa yang berkencan dengan siapa?"
"Kita. Kau tidak dengar? Kita artinya aku dan kamu." Jelas Joss.
Gawin menghentikan kegiatan larinya.
"Memangnya kita berkencan?" Tanya Gawin.
"Baiklah baiklah! Menurutmu bagaimana orang tua itu akan bereaksi kalau dia tahu aku selalu menidurimu sampai kau tidak lagi tertarik pada omega?" Joss membenahi kalimatnya.
Namun wajah Gawin tampak tak puas. Mungkin jawaban kedua Joss malah terdengar kurang ramah di telinganya.
"Apalagi yang salah?" Jos bersedekap, menantang Gawin untuk berdebat.
Gawin mendengus lalu melanjutkan langkahnya.
"Mungkin dia akan bergunjing. Dia akan membuat para tetangga membicarakan kita sepanjang waktu. Beberapa orang akan mengusulkan agar kita diusir saja karena kau tahu, di daerah terpencil seperti ini, mereka menganggap hubungan sesama alpha sangat merugikan. Para omega selalu mengklaim bahwa mereka adalah jodoh sejati para alpha."
"Seburuk itu?" Kaget Joss.
"Bukannya kau juga berasal dari kota kecil? Apa di kotamu para omega tidak agresif?" Tanya Gawin heran.
Joss menggeleng, "mungkin karena aku tidak banyak berhubungan dengan para omega jadi aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan soal hubungan sesama alpha."
Gawin hanya menggelengkan kepalanya. Ia meledek Joss yang payah dalam urusan omega.
"Kita harus kembali. Luke akan mengomel kalau tahu kamu kembali ke tempat itu lagi." Protes Joss melihat arah langkah Gawin.
Hutan itu lagi. Joss malas berenang di air asin.
"Kalau begitu pulang sana." Sahut Gawin acuh, yang tentu saja juga diacuhkan Joss. Ia tetap mengekor di belakang Gawin, memasuki rimbunan pohon tinggi dan tua.
Langkah Gawin lincah dan lebar. Nafasnya tersengal, sesekali ia menyeka keringat sebelum masuk lebih jauh ke area yang mulai gelap.
Tepi hutan yang berbatasan langsung dengan laut lepas jadi pemberhentian mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You
Fanfiction"kalaupun kita saling mencintai, apa darah yang mengalir di tubuh kita bahkan merestui?" Visual dan nama dari semua tokoh diambil hanya untuk kepentingan cerita yang bersifat fiksi, tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata apalagi bermaksud menj...