Ibu kota menempati ujung barat dari keseluruhan daratan yang memiliki pulau-pulau kecil tersebar hampir mengelilingi negeri itu. Pulau di dekat area ibu kota memiliki lebih banyak fasilitas umum hingga menarik wisatawan untuk datang, sedangkan yang berjarak agak jauh menjadi tempat berbagai bisnis ilegal mulai dari pelacuran, perjudian, hingga tempat produksi obat-obatan terlarang.
Pajak yang didapatkan dari bisnis terlarang secara signifikan memberi sumbangan cukup besar pada lumbung istana hingga baik raja atau para bangsawan memilih untuk tutup mata.
Apalagi, adik raja terlibat di dalamnya.
Total empat hari Gawin memonitor Off Jumpol menjelajahi pulau-pulau yang dicurigai sebagai tempat penyekapan Krist. Ia menggunakan ponsel pelayannya untuk mendapat kabar guna meminimalisir seseorang tahu pergerakannya.
Raja dan keluarga Krist boleh saja menyerah, tapi Gawin bertekad tak akan menyerah sampai omega itu kembali ke tangannya.
"Kau harus berterima kasih padaku dengan cara yang layak. Aku menemukan tunanganmu." Suara Off Jumpol entah dimana ia berada bagaikan angin segar untuk Gawin yang mulai kendur energinya.
"Kau berhasil menemukannya? Dimana? Bagaimana keadaannya?" Demi tuhan, Gawin memanjat syukur untuk kabar baik yang datang padanya hari itu.
"Kau benar soal ia berada di tempat pelacuran. Tapi anehnya, ia tidak bisa dibooking. Jadwalnya selalu penuh tanpa penyewa yang jelas. Biasanya pelanggan VVIP sekalipun menggunakan nama samaran untuk memudahkan transaksi tapi penyewa Krist Perawat tidak pernah muncul namanya." Jelas Off Jumpol.
"Jadi maksudmu Krist tidak benar-benar disana?" Tanya Gawin bingung.
"Dia di sini. Aku sempat melihatnya di barisan VVIP tapi seperti yang aku katakan, dia tidak bisa disewa. Sepertinya ia diletakkan disana hanya agar ia dikenal sebagai pelacur, tapi sebenarnya dia tidak pernah dijual."
Gawin semakin tak mengerti.
"Aku mencoba menyewanya untuk beberapa jam, tapi tidak bisa. Kurasa mereka tidak bisa dikecoh dengan mudah jadi aku harap kau tidak mengandalkanku untuk langkah selanjutnya. Kau tahu aku payah dalam bertarung, hanya ahli dalam menyamar."
Gawin tergeragap. Ia emang meminta Off Jumpol untuk mencari tahu, bukan membawa pulang.
"Ah, baiklah. Aku membutuhkan alamat pasti dimana Krist disekap. Kamu bisa kembali, biar aku yang urus setelah ini."
Gawin menghubungi Kana setelah raja menarik perintah pencarian Krist lalu mendapatkan nama Off Jumpol untuk bergerak sendirian, menyambangi beberapa tempat yang mereka tandai.
Kana menyanggupi untuk bantuan apapun yang Gawin butuhkan asal ia bisa terus bicara dengan putranya.
"Yang Mulia, teh anda datang." Seorang pelayan mengetuk pintu kamar Gawin. Sang pemilik kamar cepat menyembunyikan ponsel pelayannya.
"Masuklah." Sahut Gawin.
Gawin mengernyit mendapati seorang pelayan wanita dengan proporsi tubuh tidak normal. Dia tinggi, dengan otot di beberapa bagian. Dia tampak seperti pria yang berpakaian layaknya wanita.
"Jangan memelototiku seperti itu. Aku tahu pakaian ini terlihat seksi karena aku yang memakainya."
Suara Luke.
"Pfftt, kau tampak nyaman dengan rok dan sepatu berpita itu." Gawin nyengir.
"Kau benar-benar tidak peka. Harusnya kau todongkan pistol ketika yang terdengar suara laki-laki tapi yang masuk adalah 'perempuan', pertahananmu payah." Cibir Luke sambil meletakkan nampan di atas meja. Ia memeriksa beberapa tempat yang mungkin jadi tempat alat penyadap diletakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You
Fanfic"kalaupun kita saling mencintai, apa darah yang mengalir di tubuh kita bahkan merestui?" Visual dan nama dari semua tokoh diambil hanya untuk kepentingan cerita yang bersifat fiksi, tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata apalagi bermaksud menj...