"Joss, kita mungkin tidak akan bisa menginjakkan kaki di daratan lagi." Ucap Gawin melihat segerombolan pria bersenjata menodongkan pistol ke arah mereka, dengan hujan deras dan senjata kosong tanpa peluru di masing-masing tangan Joss dan Gawin.
Kalimat Gawin bernada tenang, namun matanya tergenang.
Mereka di tengah lautan, tanpa ada celah untuk lari dengan Joss yang mulai memucat kehilangan banyak darah.
Krist masih tertidur di bangku belakang. Sekilas Gawin menyesal membawanya keluar dari tempat laknat itu jika hanya untuk menghadapi bahaya.
Joss mengedarkan pandangannya. Dari kaca mobil yang buram oleh guyuran air, ia tahu orang-orang yang sedang menodongkan pistol padanya bukan ada di pihaknya atau Gawin.
Bukan begitu rencananya.
"Lihat aku, Win. Bisa aku minta satu hal padamu?" Joss menarik kedua tangan Gawin agar mereka saling berhadapan.
"Tidak jika kita kau bilang akan menghadapi ini sendiri sementara aku harus lari seperti terakhir kali," sahut Gawin.
Di luar sana, yang sedang mengepung mereka bisa saja suruhan Tuan Suppapong yang sedang marah, atau suruhan Raja yang murka bahwa Gawin melampaui batas terlalu jauh, berpotensi untuk mengacak-acak ketenangan istana yang sebenarnya telah terguncang sejak kehadiran dirinya.
"Bukan. Aku tidak punya apa-apa lagi untuk menghadapi mereka atau melindungimu. Aku hanya ingin satu hal sebelum aku mati."
"Kau tidak akan mati," itu bukan untuk menghibur Joss, tapi dirinya sendiri.
Gawin menelan ludah, "Apa yang bisa kuberikan padamu?"
"Beri aku dirimu. Aku ingin kau terikat denganku, kau hanya bisa mencium pheromonku dan tak bisa lari dariku untuk sisa waktu kita sekarang."
"Kau gila?" Bagaimana bisa Joss memintanya menjadi matenya dalam keadaan segenting itu?
"Anggap saja begitu. Aku tidak tahu kita akan hidup setelah ini atau tidak tapi jika ada kemungkinan kita bisa selamat, aku ingin memastikan kau benar-benar milikku. Bisa?"
Gawin terpaku.
Pintu mobil digedor dari luar membuyarkan Gawin, seseorang memberi Gawin dan Joss isyarat untuk turun dari mobil.
"Baiklah," putus Gawin cepat.
Ia juga tidak yakin masih ada waktu untuk melakukan tawar-menawar. Tidak ada gunanya ia mempertimbangkan pernikahan dulu sebelum menjadi sepasang mate.
Maksudnya, mereka bahkan mungkin tidak akan pernah sempat menikah.
Joss mengambil belati dari saku celananya, dengan sedikit ringisan di wajah ia melukai pergelangan tangannya. Luka kecil yang tak sampai menggores nadi namun cukup menghasilkan tetesan darah untuk ia minumkan pada Gawin. Pheromon Joss yang melemah menguasai udara dalam mobil mereka tak peduli jika Krist juga terpengaruh di belakang sana. Omega itu sejenak menggelinjang namun tak punya daya untuk bangkit. Manik mata alpha dominan itu perlahan berubah, warna emas dikelilingi bias merah seperti ratusan jarum yang membentuk lingkaran memagari kornea mata.
"Dengan ini aku mengikatmu seumur hidupmu, dan seumur hidupku akan habis bersamamu."
Gawin menerima tetesan darah Joss Wayar di lidahnya dengan mata terpejam. Pheromon Joss tercium lemah namun tetesan darah yang ia terima membuat tubuhnya menggigil.
Pengikatan seperti itu harusnya dilakukan ketika sama-sama Rut agar ikatannya kuat, tapi mereka tak punya waktu untuk itu. Namun jika proses matting di luar Rut terjadi pada dua alpha yang salah satunya adalah dominan, efeknya akan sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You
Fanfiction"kalaupun kita saling mencintai, apa darah yang mengalir di tubuh kita bahkan merestui?" Visual dan nama dari semua tokoh diambil hanya untuk kepentingan cerita yang bersifat fiksi, tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata apalagi bermaksud menj...