"Kalau tujuan utamamu adalah Skylight Group, kau harus mulai memikirkan bagaimana melobi separuh anggota dewan untuk membatasi ijin bisnis yang diberikan oleh yang mulia. Skylight memang musuh sebagian orang, tapi perusahaan itu juga dipuji sebagian yang lain karena lumbung kerajaan benar-benar makmur berkat Pajaknya. Saat harta istana melimpah, anggota dewan dan para bangsawan tidak perlu cemas akan ada kenaikan pajak yang harus mereka bayar dari bisnis yang mereka jalankan."
Di perpustakaan istana yang sepi, Metawin memberikan apapun yang ia tahu pada Joss Wayar.
"Kenapa pihak yang kontra dengan Skylight tidak mengadakan petisi? Skylight tumbuh terlalu besar." Tanya Joss.
"Sebagian dari mereka memang sangat ambisius, tapi sebagian yang lain tidak peduli dengan harta orang lain. Mereka merasa cukup aman dengan bisnis dan penghasilan yang stabil. Mungkin hal itu dipengaruhi krisis di masa lampau di mana mereka terpaksa membayar pajak dua kali lipat dibanding sebelumnya untuk membiayai perlawanan terhadap bangsa asing yang ingin menjajah."
"Tuan Kana benar-benar bajingan yang beruntung. Kenapa tidak mencoba menawarkan ijin yang lebih mudah, atau pajak yang lebih rendah untuk orang-orang yang kontra?"
Wajah Metawin berubah kecut.
"Mereka melihat peluang bisa menduduki tahta jadi tawaran sebagus apapun tidak ada artinya. Kami hanya ingin mempertahankan darah Jongcheveevat untuk tetap mewarisi tahta karena leluhur kami membangun negeri ini dengan penuh perjuangan."
Joss mengerti.
Keluarga Suppapong memiliki pengaruh satu tingkat di bawah Raja. Selain karena jasa leluhur, putra mahkota jelas-jelas berbeda dengan ayahnya, Saint. Ia menginginkan suami untuk bisa ia kendalikan.
Para bangsawan yang sama ambisiusnya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan melihat keluarga Suppapong kehilangan kekuatannya. Untuk apa tunduk kalau ada peluang untuk duduk diatasnya?
Joss Wayar adalah kartu yang tepat karena tujuannya hanya Mew Suppasit dan Kana, bukan tahta.
"Aku ingin menanyakan sesuatu sejak lama." Joss mengalihkan topik.
"Tanyakan saja."
"Kau tahu aku membenci yang mulia raja. Kau pikir, apa yang akan aku lakukan padanya kalau aku berhasil naik tahta?" Joss menatap lurus Metawin untuk kali pertama.
Omega dengan otot dan wajah menawan itu tersenyum manis.
"Kau boleh melakukan apapun." Ucapnya tanpa beban.
"Tidak semua anak mencintai orang tuanya, tuan Joss Wayar. Beberapa anak yang diperlakukan dengan buruk tidak punya alasan untuk mencintai orang tuanya. Apalagi jika orang yang melahirkanmu diperlakukan tidak adil. Dan anak-anak tahu siapa yang benar-benar menyayangi, siapa yang hanya ingin terlihat baik di muka publik."
Joss Wayar berharap dirinya tidak terenyuh. Seburuk apapun perlakuan raja terhadap Metawin, apa yang ia lakukan pada Urassaya terlalu jahat.
"Bagaimana dengan Urassaya?" Joss tidak masalah jika omega itu marah. Ia tahu dirinya cukup penting untuk Suppapong dan ambisinya.
Ia memang berniat menikahi Metawin, memberinya keturunan agar posisi Metawin kuat sebagai kompensasi, lalu menculik Gawin dan membawanya pergi jauh.
Gawin mau atau tidak, ia akan memaksa.
Metawin tersenyum kecil.
"Ah, kau pasti sudah mendengar versi jahatnya dari Gawin."
"Hm...Cukup menyudutkan dan kurasa bahkan kau pantas berada di neraka paling bawah." Sahut Joss tanpa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You
Fanfic"kalaupun kita saling mencintai, apa darah yang mengalir di tubuh kita bahkan merestui?" Visual dan nama dari semua tokoh diambil hanya untuk kepentingan cerita yang bersifat fiksi, tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata apalagi bermaksud menj...