I Trust You

403 43 2
                                    

Btw, aku tidak menyebutkan di negara mana persisnya ceritaku terjadi karena memang aku ingin cerita ini memang hanya sebatas fantasi saja. Kalian bisa membayangkan sendiri kira-kira dimana setting cerita ini terjadi.☺️☺️☺️

.
.
.


Setelah menempuh 14 jam perjalanan dengan pesawat, dilanjutkan dengan 6 jam perjalanan darat menggunakan mobil, Gawin dan Joss disertai Beta berperawakan tegap tiba di sebuah rumah bercat putih dengan halaman berumput.

Gawin menyebutnya desa kecil karena dalam perjalanan ia melihat lebih banyak hutan dan bukit-bukit hijau daripada rumah menjulang megah. Setiap rumah memiliki halaman luas yang dipagari barisan  tanaman setinggi lutut.

"Rumah ini terpisah cukup jauh dari rumah yang lain." Celetuk Gawin ketika mereka menurunkan koper dari bagasi.

"Ini sempurna untuk persembunyian. Jauh dari tetangga." Sergah Joss.

"Rumah ini milik mendiang ibu saya, tuan. Biasanya disewakan secara tahunan. Penyewa datang dari beberapa kalangan, tapi yang lebih sering adalah para pelancong yang ingin tinggal lebih lama."

"Apakah tidak beresiko? Tuan Kana memintaku untuk berhati-hati agar tidak ada yang tahu dimana kita. Rumah kerabat dari salah satu pengawal raja harusnya mudah dilacak." Joss yang bertanya.

Sang Beta tersenyum.

"Aku tidak pernah terdaftar sebagai pengawal raja. Aku bekerja di luar istana untuk melindungi Tuan Kana dan melaporkan gangguan apapun yang mendekat pada Tuan Kana."

"Kalau kamu takut, kamu bebas pergi kemanapun kamu mau." Gawin menatap Joss sinis. 

"Kamu masih marah padaku? Untuk sesuatu yang aku juga tidak tahu?"

"Sebaiknya kita masuk lebih dulu, tuan. Keributan sekecil apapun bisa mengundang perhatian." Sang Beta mengingatkan.

Gawin mendengus. Ia berbalik lalu menyeret kopernya memasuki rumah dua lantai yang didominasi warna putih dan abu-abu.

Sementara itu, Joss dan Luke hanya memandangi Gawin tanpa bersuara.

"Dia seperti omega yang mudah marah." Ucap Joss setelah Gawin menghilang di balik pintu.

"Jaga bicaramu. Dia mungkin temanmu, tapi dia calon raja." Luke tampak tak senang.

"Di tempat ini dia bukan siapa-siapa. Setidaknya kita harus berpura-pura bahwa kita semua setara."

"Terserah padamu saja." Sang Beta mengikuti jejak Gawin memasuki rumah.

"Hei, aku lupa kita belum berkenalan. Aku adalah sepupu di tempat ini. Aku harus tahu namamu."

"Luke. Luke Voyage."

.
.
.

"Bukankah kamu terlalu lama merajuk untuk ukuran seorang alpha?" Joss bersedekap di pintu menuju balkon, mengajak Gawin untuk bicara setelah sekian hari mereka tinggal seatap namun tak juga ada obrolan yang terjadi diantara mereka.

Gawin sedang menikmati segelas bir sambil menatap matahari yang hendak tenggelam.

"Aku tidak merajuk. Aku hanya menempatkanmu seperti seharusnya. Papa membayarmu, dan aku menikmati layanan yang kamu berikan padaku. Tidak ada yang hal lain yang perlu kita bicarakan selain itu."

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang