"Tuan Raja. Saya dah dapatkan maklumat tentang perempuan tu."
Putra berpusing badannya menghadap pembantunya. Lucas Ibrahim, 'hidden gem' dari Black Mamba. Dia wujud tapi tidak boleh dicari. Keberdaan dia di mana-mana saja.
Satu fail hitam bertukar tangan. Putra menyandar badannya pada meja kerja sebelum membuku helaian satu persatu.
Anak matanya bergerak-gerak membaca setiap butiran di dada kertas itu. Tangannya mula menggigil, peluh tak usah cakap lah. Mengalir di tepi kepala.
Ini.... tak mungkin!
Putra pandang wajah Lucas lalu fail tadi dicampak ke tepi. Bertaburan kertas dan beberapa keping gambar di pantai.
Tangan mencekak kolar kemeja Lucas bersama satu renungan membunuh. Disebabkan itu, Lucas terdorong ke belakang dan melanggar dinding.
"Kau cakap dengan aku maklumat ni palsu!" Kata Putra keras.
Lucas naik memegang tangan Putra dek cengkaman kuat membuatkan lehernya terjerut sama.
"Ta...tak Tuan Raja." Jawab Lucas dalam keadaan nafas yang tidak cukup.
"Tak mungkin dia anak Adrian!" Tempik Putra lagi seraya melepaskan cengkaman pada kolar Lucas.
Terbatuk-batuk Lucas. Urat tangan Putra timbul menandakan yang lelaki di depannya sudah naik angin.
"Cik Rose memang anak kandung Tuan Adrian." Lucas memberanikan diri mensahihkan fakta tersebut.
"Allah..."
Putra terduduk di atas sofa. Tangannya meraup wajahnya bersama satu perasaan menyesal yang menggunung dalam dirinya. Imej wajah cantik Rose terimbas dalam fikirannya.
"Saya tahu Tuan Raja cintakan Cik Rose. Tapi dia anak Tuan Adrian, pembunuh Tuan Raja Malik. Ayah kandung Tuan Raja."
Lucas melabuhkan punggungnya di sofa, berhadapan dengan Putra. Masa dia dapat tahu akan kebenaran ini pun Lucas tak sampai hati nak beritahu pada Putra.
Pasti hati Putra terluka bila tahu bapa kepada orang yang dia cintai ialah manusia yang sudah menghancurkan keluarganya.
Sudah lama Putra cuba menjejaki keturunan Adrian Percival untuk menamatkan riwayat mereka sama seperti apa yang Adrian lakukan pada bapanya.
Namun pertemuannya dengan Amara Rose mengubah segalanya. Wanita itu seakan-akan penawar yang boleh mengubati hatinya yang luka.
Tapi Putra silap kerana Rose bukan sekadar mawar biasa, tapi mawar berduri. Dan kini, Putra sudah rasa bagaimana sakitnya terkena duri tersebut.
"Aku sayang dia, Luc."
Suara Putra kedengaran sayup-sayup di telinga Lucas. Hatinya sudah dipenuhi dengan gelak tawa, senyuman manis, serta kasih sayang wanita bernama Amara Rose.
"Tuan Raja, masih belum terlambat untuk Tuan tamatkan semua tu. Lupakan saja tentang dendam tu dan hidup bahagia dengan Cik Rose." Pujuk Lucas.
Putra tidak berkata apa. Dari tadi dia mendiamkan diri seperti batu. Hanya kedengaran bunyi hembusan nafas.
Perlahan-lahan Putra angkat kepalanya. Sepasang mata hazel milik Putra memandang wajah bersih Lucas.
Gulp.
Aku tahu pandangan ni.
"Lupakan dendam? Disebabkan binatang tu keluarga aku mati! Jadi, kalau kau fikir aku akan duduk diam, kau silap Luc!" Putra bangun dan berjalan ke arah mejanya semula.
YOU ARE READING
THE BRIOC: HIS PRISON
FanfictionWelcome to 2nd colors series: Midnight 🖤 Raja Putra Qadi Brioc X Amara Christine Rose. Setelah lima tahun berumahtangga, Rose memutuskan jalan perpisahan adalah jalan yang terbaik bagi mereka. Duduk serumah, tidur sebantal tapi hidup mac...