Putra tarik handbrake kereta setelah selesai parkir di kotak yang disediakan. Enjin dimatikan seraya dia menolak pintu kereta. Kaca mata hitam dipakai sebelum Putra berjalan masuk ke 7e. Loceng berbunyi menandakan ada pelanggan yang masuk, Putra masih di sectionnya mencari biskut kegemaran seseorang.
"Macam biasa."
Suara itu.
Putra segera menoleh ke arah kaunter apabila dia terdengar suara lunak seseorang yang sangat dikenali. Seseorang sedang berdiri di kaunter dengan memakai hoodie hitam menutup kepalanya.
"Rose!"
Wanita itu menoleh. Terkejut dengan lelaki yang ditemuinya, dia segera berlari keluar dari kedai serbaneka itu. Putra terus mengejar selepas meletakkan sekeping not sepuluh ringgit di atas kaunter bersama biskut di tangannya.
"Rose, nanti!"
Panggil Putra lagi seraya mengejar wanita yang dipercayai sebagai isterinya itu. Jika itu bukan Rose, mengapa dia menoleh apabila namanya diseru kan?
Larian dilajukan apabila kelibat Rose Mula tidak kelihatan. Boleh tahan laju juga dia lari. Putra mengeluarkan pistolnya seraya melepaskan tembakan ke arah wanita itu.
Wanita itu mengelak.
Lelaki ni memang gila. Main tembak di tengah hari buta!
Bang!
"Arghhh!!"
Wanita itu mengerang apabila bahunya terkena tembakan dari Putra.
Apa kau expect, dia sniper kan.
Tembak bodo pun kena.
Wanita itu jatuh tersembam ke tanah lalu Putra mendapatkan wanita itu. Apabila tangannya menyentuh tubuh itu, si wanita tiba-tiba bangun seraya melepaskan tumbukan di wajah Putra.
Walau bahunya tercedera, pergerakannya masih tangkas dan kuat.
Satu sepakan di abdomen Putra membuatkan lelaki itu hilang imbangan dan jatuh di atas longgokan kotak-kotak buruk yang berada di belakangnya. Putra mendesis apabila tangannya terkena serpihan botol kaca di situ.
Wanita itu segera melarikan diri. Sempat dia capai pistol Putra bersamanya.
"Larilah Rose, lari." Bisik Putra seraya tersenyum sebelum dia mendongak memandang langit.
=========================================
Putra parking keretanya di belakang sebuah motosikal berkuasa tinggi. Berkerut dahinya melihat kenderaan dua roda itu di perkarangan rumah Lucas. Bukannya dia tidak kenal. Beg plastik dibawa bersamanya lalu dia berjalan masuk ke dalam banglo dua tingkat itu.
Ada tiga pasang kasut yang sememangnya Putra sangat sangat kenal. Dia mengeluh kecil sebelum meninggalkan kasutnya seraya masuk ke dalam rumah Lucas. Dia melangkah menuju ke tingkat dua di mana dia terdengar suara riuh-rendah seperti karaoke.
YOU ARE READING
THE BRIOC: HIS PRISON
FanficWelcome to 2nd colors series: Midnight 🖤 Raja Putra Qadi Brioc X Amara Christine Rose. Setelah lima tahun berumahtangga, Rose memutuskan jalan perpisahan adalah jalan yang terbaik bagi mereka. Duduk serumah, tidur sebantal tapi hidup mac...