2018
"Anjayy Aisha kalo udah dijenguk langsung sekolah yaa."
Aisha melirik malas ke arah Deon yang sudah bertingkah dengan menutupi dahinya menggunakan dasi pramuka.
Karena masih merasa lemas dan lelah, Aisha hanya bergumam tidak jelas dan kembali menjadikan tangannya sebagai alas untuk kepalanya, matanya perlahan terpejam, merasakan kepalanya kembali pusing dengan telinga yang berdengung.
"WOY SHA! AKHIRNYAA ...."
Lalu tepukan keras di bahunya membuat Aisha terkelonjak dan langsung bangkin, demi melihat siapa orang gendeng yang memukulnya dengan keras.
Sena dengan cengiran lebar langsung menyapa indra penglihatannya, gadis tinggi dengan tubuh berisi itu membuat Aisha menarik napas lalu membuangnya perlahan.
Sena Gemilang lalu mengguncang tubuh Aisha yang masih melihat ke arahnya, dengan tenaga yang cukup besar berhasil membuat Aisha terbatuk dan memegangi kepalanya pening.
"Anjir Sena temen lo baru sembuh malah dibuat sakit lagi."
"Loh, masih sakit Sha? ya sorry lo enggak ngomong sii."
"Hm."
Melihat Aisha kembali berbalik dan menyenderkan kepalanya di tembok, tiba-tiba rasa bersalah Sena mencuat, dia akan kembali berbicara namun suara seorang guru yang masuk membuatnya kembali menelan kata-kata yang hampir keluar.
"Selamat pagi, gimana semua sehat?"
"Sehat Bu!"
"Alhamdulillah, Aisha bagaimana keadaan kamu? Ibu denger kamu sempet enggak masuk sampai dijenguk ya kemarin."
Aisha tersenyum kecil, "Alhamdulillah sudah baikan Bu."
"Oh ya sudah, ingat ya, hari ini harus kalem dulu, jangan teriak-teriak atau langsung lari-larian kayak biasanya ya? biar enggak kambuh lagi nanti sakit kamu."
"Iya, siap Bu."
"Kemarin yang jenguk Aisha sekelas?"
Atas pertanyaan guru itu, ingatan Aisha kembali melayang, mengingat hari kemarin yang menurutnya memalukan.
Aisha sedang memeluk guling dengan matanya berusaha tertutup, rasa pusing serta panas di tubuhnya membuat dia susah tidur, siang ataupun malam. Mulutnya terasa sangat pahit hingga dari tadi pagi pun hanya sekotak susu rasa coklat yang masuk kedalam perut anak remaja itu.
Baru saja akan terpejam, suara ketukan pintu membuat Aisha terbelalak, dia mengira jika itu adalah rombongan dari kelasnya, dan sekejap setelah rasa panik itu menyerang, suara sang wali kelas terdengar, membuat Aisha ribut mengambil pakaian yang lebih layak supaya tidak terlalu terlihat memalukan di depan teman-teman dan gurunya nanti.
"Aisha, ini ada guru sama teman sekelas kamu datang loh, ayo cepat keluar."
Aisha merengek dalam hati, tidak berpikir jika hari ini benar-benar datang. Ucapan Abian semalam benar, namun Aisha juga tidak bisa memaksakan untuk ke sekolah tadi pagi karena kondisinya masih sangat buruk.
"Iya Ma, bentar."
Aisha menarik napas, menyiapkan mental untuk bertemu dengan orang-orang yang kini sudah menunggu di luar.
Aisha membuka pintu kamarnya, dan melihat di ruangan tengah ada banyak orang dengan seluruh mata kini menatap ke arahnya yang baru saja keluar dari kamar.
Aisha refleks menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Apaan sih Sha, sok malu-malu banget biasanya juga malu-maluin," ujar Sena menghadirkan kekehan dari yang lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/349095651-288-k91847.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeline
Teen Fiction[𝐞𝐧𝐝] Tentang Aisha Pricilla dan sesuatu di masa lalu yang belum usai. Aisha merasakan perasaan yang tidak dia harapkan, bagaimana bisa dia secara tiba-tiba menyukai orang yang berada di masa lalunya. Mereka sudah lama tidak bertemu, namun deta...