12. naik kelas dan masalah baru

37 11 0
                                    

Juni 2019

Rasanya, waktu berjalan begitu cepat akhir-akhir ini, Aisha tidak menyangka jika dirinya sudah resmi menjadi kelas sembilan sekarang, umurnya juga sekarang sudah genap 14 tahun. Begitu cepatnya waktu berlalu ....

Maka di sinilah Aisha sekarang berada, berdiri di hadapan mading untuk melihat daftar nama yang akan sekelas dengannya selama satu tahun kedepan. Aisha sudah tahu jika dia akan ada di ruangan kelas 9-A, karena sebenarnya pembagian kelas sembilan sangat mudah ditebak, guru-guru membaginya sesuai abjad dan tidak diacak layaknya kelas tujuh dan delapan.

Maka karena itu, kali ini Aisha tidak terlalu takut sedirian, karena dia sudah mengenal banyak orang yang akan satu kelas dengannya satu tahun ke depan.

Gadis itu membacanya sekali lagi, menelusuri rentetan nama yang berada di bawah tulisan angka dan hurup 9 A yang tertempel di mading.

9-A

1. Abian Pratama

2. Affandi Raffa Anggara

3. Aisha Pricilla

4. Amira Yolanda

5. Anada Larasati

6. Angga Sidik

7. Azzahra Nessa

8. Bunga Lestari

9. Deon Saputra

10. Fierra Anjani

"Anjigile .... 9 A saingannya cok, enggak main-main."

"Bener banget lagi, gue kalo masuk sana, huh auto ranking terakhir dahh."

Aisha lalu memutar kembali pandangannya dan membaca ulang nama-nama yang ada di sana. Benar juga, gila ini hampir semua juara kelas disatukan dalam satu ruangan? akan jadi apa nantinya?!

Kekompakan, atau malah perseteruan rebutan sertifikat?

Namun jujur saja, hal yang membuat dia malas adalah satu: adanya Nada di satu ruangan bersamanya, lagi.

"Eh Aisha? di sini dari tadi lo?" hingga dua orang yang sempat berbincang itu menyadari keberadaan Aisha dan berbasa-basi dan mendapatkan respon baik dari Aisha yang kini mulai berbincang ringan dengan kedua teman seangkatannya itu.

"Anjir Sha, kuat-kuatin mental lo ya, ngeri banget gue liat list name nya."

Aisha mengangguk dan tertawa kecil. "Haha, iyalah, bawa santuyy ajaa, lo dapet kelas berapa?"

"Kelas sembilan D gue, sekelas sama sahabat lo tuh, si Sisil."

"Oh, lo juga?" tanya Asian kepada yang satunya lagi.

"Enggak, gue kelas sembilan C, duh ribet dah tiap tahun ganti terus."

"Mending ganti tau, biar bisa punya banyak temen."

"Kita beda Sha, gue enggakk bisa cepet-cepet dapet temen deket kayak elo."

"Aish, kata siapa gue bisa cepet dapet temen deket?"

"Ya keliatan ajalahh, geng lo ganti-ganti mulu soalnya."

"Itu bukan geng tau."

"Iyalah, apapun namanya itu .... Btw kita ke kelas duluan deh, takut-takut udah ada wali kelasnya."

"Oh iya, bye Tania, Zea."

Aisha menyadari satu hal jika sebenarnya, Tania tidak sependiam yang dibayangkan.

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang