Aisha kembali mengacak rambutnya kesal, mengingat apa yang dia tulis di novel dengan sangat transparan di sana kemudian dengan tiba-tiba, Abian salah menyebut namanya menjadi Qila yang membuat Aisha menjadi sangat overthinking. Dia memikirkan berbagai kemungkinan terburuk andai saja jika Abian benar-benar membaca tulisannya.
Ahh kenapa ini terjadi dalam hidupnya, Aisha bahkan tidak pernah sekalipun memikirkan kemungkinan satu ini.
Aisha merasa dia akan kehilangan wajahnya andai saja laki-laki yang dia jadikan menjadi peran utama di novelnya itu benar-benar membaca cerita yang dia tulis.
Aisha yang terlihat begitu banyak pikiran itu lantas mengambil ponselnya, membuka instagram dan salah satu postingan di sana membuat dia benar-benar merasa hatinya berantakan.
"Kenapa lagi Shaa?" tanya Viona yang dari tadi menjadi saksi kerisauan Aisha.
Aisha hanya menjawab pertanyaan itu dengan gelengan kepala dan kembali berbalik menjauh dari Viona yang melihatnya dengan tampang penasaran.
"Lo pulang liburan bukannya jadi rileks malah keliatan nambah pikiran gitu."
Fakta bahwa Aisha berhasil menerbitkan ceritanya sebenarnya tidak ada yang tahu. Aisha menyimpannya sendirian, dia berjuang keras saat salah satu penerbit meminang naskahnya dan saat itu Aisha benar-benar mengambil tawaran itu tanpa berpikir panjang jika tulisannya akan langsung dibaca oleh seseorang yang dia tulis sebagai Alvaro.
Kemudian hari ini tiba-tiba datang, menghantarkan Aisha tentang kenyataan yang menunjukkan tentang Abian yang kini memamerkan tulisan Aisha yang sudah berbentuk cetak di insta story nya.
Dari mana Abian tahu tentang novel itu ....
"Kenapa, enggak ada yang aneh?" tanya Viona saat dia menemukan gambar yang membuat temannya terlihat banyak pikiran. Menurutnya tidak ada yang salah di sana, cerita yang menunjukan sebuah novel dengan sampul yang cantik itu nampak—biasa? lantas apa yang membuat Aisha terlihat begitu shock dengan foto itu?
Aisha lantas kali ini menjawab dengan benar. "Itu novel gue."
"SUMPAHH???"
Viona lantas menatap Aisha dengan raut wajah yang terlihat begitu terkejut. "Lo beneran bisa buat cerita? lo bikin novell??"
"Iyaa."
"Kok enggak ngasih tauu gue sii. Mana sample nya??gue mau baca cerita lo."
"Ada, nanti gue kasi."
"Eh tapi lo harusnya seneng dong ada orang yang promosiin novel lo gini, tapi reaksi lo kok sebaliknya gitu sih?"
Aisha memijat dahinya, matanya bahkan sudah berkaca-kaca.
"Eh kenapa nangis anjir?"
"Gue malu banget sumpahh, enggak bisa nahan lagii," ujarnya kemudian menangis tersedu-sedu.
Merasa begitu bodoh saat dia dengan santai berbincang sedangkan laki-laki yang memboncengnya malam itu ternyata sudah mengetahui seluruh dari rahasianya.
...
Cerita yang Abian kirimkan di instagram hilang karena sudah melebihi waktu dua puluh empat jam. Namun balasan yang sia harapkan tak tunjung datang membuat Abiaj menghela napas saat menyadari jika dia hanya dipenuhi oleh harapan semu.
Dalam rencananya, Abian mengirimkan gambar novel itu berharap si penulis mengomentarinya kemudian obrolan mereka bisa berlanjut seperti sama halnya dengan malam itu. Mengobrolkan sesuatu hal tidak penting sampai mengomentari orang asing yang mereka lihat di jalan dan tertawa dengan alasan yang sepele.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeline
Novela Juvenil[𝐞𝐧𝐝] Tentang Aisha Pricilla dan sesuatu di masa lalu yang belum usai. Aisha merasakan perasaan yang tidak dia harapkan, bagaimana bisa dia secara tiba-tiba menyukai orang yang berada di masa lalunya. Mereka sudah lama tidak bertemu, namun deta...