16. sahabat jadi cinta

41 6 0
                                    

Agustus, 2019


Seperti biasa, bulan agustus selalu diwarnai dengan banyak perlombaan untuk memperingati hari kemerdekaan indonesia. Sama halnya dengan SMP tempat dimana Aisha menimba ilmu, sekolah sudah menyediakan banyak perlombaan yang diwajibkan diikuti seluruh kelas yang harus mengirimkan perwakilan.

Diantaranya ada lomba yang dilakukan di lapangan seperti main bola, balap karung, makan kerupuk dan beberapa permainan lainnya. Ada juga yang dimainkan di aula sekolah, seperti lomba menyanyi dan pidato tiga bahasa.

Di dalam kelas 9-A, Raffa yang menjabat sebagai ketua kelas sedang berdiri menujuk orang-orang yang akan menjadi utusan kelas untuk mengikuti lomba.

Di sampingnya ada Zara yang menjadi sekretaris menulis nama lomba dan siapa yang sanggup mengikuti lomba itu.

"Yang ikut lomba makan kerupuk siapa?" tanya Raffa, matanya berkeliling melihat ke arah anggota kelasnya yang beberapa terlihat malas menanggapi.

"Cowoknya si Angga—"

"Woyy apaan kok gue?!"

"Ya kenapa enggak, udah diem. Lo aja, tulis Ra," ujarnya kepada Zara yang langsung dituruti oleh perempuan itu meskipun Angga masih tetap memprotes tidak setuju.

Dalam perlombaan seperti ini, memang harus disertai paksaan.

"Yang ceweknya siapa?" tanya Raffa lagi, dia melihat ke arah meja paling dekat dengan papan tulis, matanya berhenti saat dia melihat Aisha yang sedang tertawa dengan Fierra dan Yola, jelas mereka bertiga tidak memperhatikan yang dari tadi Raffa bahas.

"Aisha, lo ikut lomba makan kerupuk!"

Benar saja, Aisha langsung terlihat kaget dan panik mendengar namanya disebutkan Raffa dan ditulis oleh Zara.

"Loh kok gue?! enggak mauuu, gue kan mau estapet karet!"

"Estapet karet yang mau banyak, lo makan kerupuk aja."

"Enggak mau dong, kita kan bebas memilih, enggak adil banget sih lo!"

"Iya, jangan si Aisha deh Rap, kacau dia pendek gitu mau ikut makan kerupuk, yang ada waktunya keburu abis pas dia masih coba buat gapai kerupuknya." Mendengar ucapan Abian jelas saja membuat Aisha si sumbu pendek langsung meledak melemparkan tip-x yang ada di depannya ke arah Abian yang duduk bersebrangan dengannya itu.

"Body shaming, mau lo di penjara?!"

"Alah, orang faktaa."

"Yaudah siapa yang mau lomba kerupuk?"

"Si Bunga aja tuh," tuduh Aisha menunjuk orang lain, dia sangat-sangat tidak mau jika harus mangap-mangap mencoba menggapai kerupuk, menyebalkan.

"Bunga ya, deal. Tulis Ra."

"Kok gue sih, enggak mau!"

"Semua aja enggak mau! udahlah biar gue aja yang nentuin, mulai sekarang enggak bisa nolak, semua harus mau, titik!" ujarnya final. Dia kemudian membawa spidol yang awalnya dipegang oleh Zara, tangannya mulai mengisi nama lomba dengan nama-nama yang menurutnya cocok untuk mewakili kelas memainkan perlombaan itu.

"Pidato tiga bahasa, bahasa Indonesia Yola, Inggris Abian, Jepang Raffa."

"Lomba balap karung cowoknya Harley, ceweknya Zara—"

Begitu seterusnya, hingga pada akhirnya Raffa didemo semua orang yang mengatakan jika mereka tidak mau mengikuti lomba itu, namun keputusannya sudah bulat, siapapun yang mangkir dan tidak datang harus menanggung denda.

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang