13. shockk

38 12 2
                                    

Berkenalan dengan anggota kelas 9-A yang katanya didominasi murid-murid pintar, pertama ada Affandi Raffa Anggara yang kemarin berhasil menjadi ketua OSIS dan sudah dilantik beberapa bulan lalu, laki-laki yang ambisius itu jelas memiliki peluang besar untuk menjadi juara pertama lagi semester ini.

Jadi, saat pemilihan ketua OSIS kemarin, Raffa memiliki poin paling tinggi, disusul Nada yang memiliki nilai poin yang tidak jauh dari Raffa yang tentu saja membuat beberapa orang tidak terima, seperti Sena contohnya, Aisha dan Rora juga, ditambah Leana Hana, oh mungkin ada banyak orang yang tidak terima kenyataan jika Nada maju menjadi wakil ketua untuk tahun ini.

Abian Pratama, poin dia saat pemilihan kemarin lumayan tertinggal dari Raffa dan Nada, perbandingannya lumayan jauh, namun dia memiliki poin yang masih di atas Tania. Abian juga menjadi kandidat kuat calon juara kelas.

Oke, lupakan tentang itu, karena yang terjadi sekarang jelas lebih menarik dari pada membaca rentetan nama orang-orang pintar yang membuat Aisha akan langsung tersingkir itu.

Hari ini, semua murid di dalam ruangan kelas itu sedang bekerja sama untuk membuat tulisan cantik di atas karton dengan judul 'Struktur Organisasi'.

Raffa menjadi ketua kelas dengan Abian wakilnya, Yola menjadi sekretaris dengan Zara, dan Aisha menjadi bendahara yang sebelumnya sangat dia tolak karena terlalu malas jika harus berurusan dan mengurus uang orang lain, namun karena paksaan, akhirnya Aisha memilih mengalah dan menerima saja pada akhirnya, dia juga mempunyai wakil yang bernama Gea.

"Mending yang atasnya pake tulisan gravity aja biar jelas," saran Yola melihat Zara sedang mencari referensi untuk gaya tulisan bagian judul.

"Tapi kalo pake gravity, bakal ngabisin tempat, ntar si kartonnya habis cuma buat judul doang."

"Ya, gravity nya yang kecil dong."

"Sekecil-kecilnya gravity tetep aja makan banyak tempatt."

"Terus gimana dong kalo enggak pake gravity, lo ada ide?"

"Pake yang biasa aja, tulisan kayak kaligrafi tapi pake abjad, ntar warnanya beda-beda biar agak rame."

Akhirnya, saran dari Abian diterima dan Zara sang sekretaris kemudian memilih mengerjakannya di rumah dan mengatakan jika dia baik-baik saja mengerjakannya sendiri. Satu hal teratasi dengan baik.

Setelah pindahnya Nada ke kelas 9-C, Sembilan A menjadi lebih baik, mereka juga perlahan sudah tidak lagi membahas masalah itu dan mulai membantunya kelas kompak versi mereka sendiri. Namun, bagaimana pun kita mencoba membuat seluruh kelas kompak dan bersatu, tetap akan ada saja perpecahan lingkup teman yang terbagi menjadi beberapa bagian, karena kenyamanan dan ada banyak kesamaan menjadi salah satu faktornya.

Seperti sekarang, mereka sudah ada di ruangan yang sama sejak satu bulan yang lalu, dan entah bagaimana awalnya, namun ada circle baru di sana yang anggotanya: Aisha, Yola, Fierra, Abian dan Raffa, yang sering orang sebut-sebut sebagai saingan itu malah bersatu seolah tidak memperebutkan apapun seperti yang orang lain pikir.

Karena itu pula, Yola menjadi tidak lagi dekat dengan Zara dan beberapa kali kesempatan memilih duduk bertiga di bangku yang sama dengan Aisha dan Fierra meski sesekali Yola mendapat teguran dari guru, namun dia seolah tak peduli dan melayangkan banyak sekali alasan.

Ini pelajaran matematika, seperti yang sudah diketahui, Aisha buruk dalam perhitungan, dan alasannya karena dia terlalu malas mencari rumus dan sudah mempunyai sugesti jika matematika itu adalah pelajaran paling sulit, jadi bagaimana pun dia mecoba, pemikiran buruk itu tanpa sadar sudah menjadi penghalang terbesarnya.

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang