19. merenggang dan buruknya keadaan

32 6 0
                                    

Mei 2020

Semua rencana ujian sekolah dibatalkan, pemebelajaran di pindahkan ke rumah masing-masing, ujian praktek masih berjalan mesksipun kini harus mengenakan jaringan ponsel dan tidak bisa bertemu langsung tatap muka, ini semua disebabkan oleh virus yang akhrinya masuk ke Indonesia.

Covid-19.

Virus yang berhasil membuat rencana semua orang berantakan, tepat setelah bermain hujan, keesokan harinya pembelajaran dialihkan seluruhnya menjadi daring, dan kegian di sekolah dihentikan.

Kabar baiknya, mereka tidak jadi ujian dan kabar yang paling buruknya adalah, waktu yang tinggal tersisa sedikit itu tidak bisa digunakan untuk kebersamaan bersama teman-teman yang akan berpisah setelah ini.

Aisha merasa hidupnya berubah, dia mulai merasa sepi, kosong dan energinya entah kenapa terasa tersedot banyak meski yang dilakukannya hanyalah duduk dan rebahan di rumah. Namun rasanya itu lebih lelah dari pada ber aktivitas seharian penuh di sekolah.

"Aisha, kamu mau lanjut sekolah kemana?"

Itu pertanyaan yang Aisha benci akhir-akhir ini.

"Mau ke Gaba Maa," jawab Aisha menyebutkan salah satu nama sekolah swasta yang ada di kotanya.

SMA Garuda Bangsa, sekolah swasta yang lumayan elit dan mempunyai banyak murid dengan biaya SPP yang tergolong tinggi itu berhasil menarik minat Aisha dengan satu alasan.

"Jangan ke sana, mahal. Mending SMA negri aja."

"Tapi semua temen aku ke sana Ma!"

"Ya kamu mau sampe kapan terus-terusan ngikutin temen kamu? orang itu beda-beda Aisha, kamu enggak harus tetep sama temen-temen kamu itu."

"Tapi aku mau sama mereka, semua temen-temen aku ke sana, masa aku enggak sih?!"

"Ya tapi mahal, spp nya aja tinggi banget loh perbulanya."

Aisha mengalah, dia memilih meninggalkan Ibunya dan pergi ke kamar dengan pintu yang sengaja di tutup kencang, mulai merasakan ketidak adilan terhadap dirinya sendiri karena setelahnya dia benar-benar tidak bisa masuk ke SMA itu, dia terpisah dengan teman-teman SD nya yang semua memilih masuk ke sekolah itu.

Libur panjang ini terasa semakin membuat Aisha stress, awalnya memang menyenangkan, dia bisa tidur larut malam lalu bangun siang, memainkan ponsel dengan puas, menonton televisi dan menjahili adik paling kecilnya namun lama-lama, kegiatan itu akhirnya terasa membosankan juga.

Ditambah, Aisha merasa ada banyak masalah yang timbul akhir-akhir ini.

Matanya bergulir membaca pesan dari grup sekolah yang mengumumkan jika pembagian surat kelulusan akan segera dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat yang meminta semua orang memakai masker, senyuman Aisha lalu terbit saat membaca tanggal yang tertulis di gambar surat yang baru saja dibacanya.

Tidak akan lama lagi dia akan bertemu dengan teman-temannya!

Acara kelulusan itu rencananya satu minggu sebelu perpisahan yang dilaksanakan secara sederhana dan terbatas.

Semuanya berjalan lancar, mereka kembali bertemu setelah beberapa minggu hanya berkomunikasi lewat handphone, semua orang hari itu nampak ceria, mengambil banyak foto dan mencoba berbagai efek instagram dan snapchat yang sedang ramai digunakan.

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang