07. kesalahan berujung penyesalan

63 14 1
                                    

2018

Kesalahan terbesar yang Aisha sesali saat kelas delapan adalah: satu bangku bersama Nada, demi apapun, Aisha menyesalinya sekarang, Nada sangat menyebalkan, dia sombong dan merasa paling pintar, ditambah, dia juga selalu pindah bangku, maju ke arah bangku Abian yang tepat berada di depannya lalu meninggalkan Aisha sendirian.

Tapi tenang saja, untungnya, Aisha masih bisa bersama Sena dan Rora yang bengkunya tepat berada di belakang dia, membuat Aisha menjadi tidak sepi-sepi amat dan malah menggosip seperti sekarang.

"Anjir banget si Nada sumpah," bisik Aisha yang hanya mempu didengar oleh ke dua orang dibelakangnya, Aisha sampai repot-repot membalikan tubuhnya ke belakang, melupakan jika di depan sana ada guru yang sedang menjelaskan.

"Sue banget, mauan aja lo bangku sama dia."

"Gue juga ogah anjir, tapi enggak ada lagi, orang tinggal sisa dia dong dulu," jelas Aisha membeberkan fakta jika Nada sebenarnya adalah orang terakhir yang dia ajak, karena dulu, saat kelas tujuh Aisha hanya dekat dengan Leana dan saat dia mengajak Leana, ternyata Leana sudah berjanji akan satu bangku bersama Hana, jadilah Aisha terima saja jika dia satu bangku bersama Nada yang sebenarnya adalah teman saat SD nya.

"Udahlah terima aja, lo liat ke depan anjir, Bu Rena merhatiin lo mulu dari tadi."

"Hah sumpah?!" Dengan kecepatan cahaya, Aisha langsung membalikan tubuhnya, dia membulak-balikan buku dengan sok sibuk dengan tangannya menangkup wajah supaya terlihat sedang mendengarkan penjelasan.

Lalu matanya tidak sengaja melihat ke arah Deon, laki-laki yang menalikan taplak meja di dahinya itu tanpa sadar membuat Aisha menahan tawa dan langsung kembali berbalik demi berbicara kepada Rora.

"Shutt, Ra, liat si Deon."

Rora lalu melihat ke arah Deon sesuai seperti yang Aisha suruh.

"Kenapa dia?"

"Kayak Taehyung enggak?"

"Heh anjir apaan, kok Taehyung?!" seru Rora tidak terima jika bias nya disama-samakan dengan Deon.

"Lo kan suka kalo Taehyung pake headband gitu, itu si Deon juga pake headband."

"Headband apaan anjing, taplak meja gitu, ganteng kagak kayak jamet iya, sarap!" ujar Rora sebal membuat Aisha terkikik.

Dia lalu dengan iseng memanggil Deon dengan sebutan Taehyung, senang sekali melihat Rora murka tidak terima.

"Hahaha anjir, Deon tuh Taehyung-nya Rora ternyata."

"Diem enggak lo!"

Bukannya diam, Aisha malah semakin terbahak, dia semakin menggoda Rora dengan menyebut Taehyung berkali-kali.

"Diem enggak lo?! diemm! nggak sudi banget gue Tuhan, Taehyung gue disama-samain sama jamet kayak Deon?!"

Aisha dan Sena terbahak keras, tidak sadar jika semua perhatian kelas kini tertuju kepadanya, lebih tepatnya karena Bu Rena sudah berhenti bicara dan sedang memperhatikan Aisha yang kini masih berbalik ke belakang.

"Aduh Aisha, kamu suka banget ngeliat Deon ya kayaknya sampai balik ke belakang gitu, padahal Ibu di depan loh," ucapan itu berhasil membuat tubuh Aisha yang kaku kembali melihat ke depan dan menggeleng panik.

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang