"Ih sumpah, lo udah ada cewek baru belum?" Angga menodong Raffa dengan pertanyaan itu dari siang tadi, merasa belum mendapatkan jawaban puas karena Raffa selalu berhasil mengalihkan pembicaraan, Angga kembali bertanya saat suasana hening membuat Raffa tidak ada lagi celah untuk mengelak.
"Kenapa sih, kepo amat lo."
"Udah deh dia kayaknya, lo enggak peka banget, dari tadi si Rapa tuh ngalihin pembicaraan ya karena udah ada cewek."
"Salah," ujar Angga mendengar ucapan Zara.
"Dia ngelak karena belom ada cewek. Ya kan Rap?"
"Lo masih gamon sama cinta SMP lo ya?" tanyanya membuat Aisha yang sedang memakan keripik kaca pedas tersedak.
Formasi kini sudah bertambah menjadi lebih seru, acara kali ini rasanya menjadi acara reuni tanpa rencana yang berjalan baik hingga mereka betah karena pembahasannya juga tidak terlalu berat.
Yola ikut hadir, dan juga beberapa anak laki-laki yang dulu bukan dari kelas 9A ikut kumpul.
"Eh kenapa Sha?" tanya Zara panik melihat temannya semakin terbatuk hingga matanya memerah.
"Air—air dong."
"Oh iya air bentar."
"Anjir kenapa dah si Aisha?"
Setalah kondisi Aisha menjadi lebih baik dan kembali segar, matanya juga sudah tidak terlalu memerah, Angga kini berbalik melihat perempuan itu dan melakukan hal yang sama seperti dengan apa yang dia lakukan terhadap Raffa.
"Lo gamonin siapa Shaa?!" tanya Angga tanpa basa-basi.
"Apasih ah lo enggak jelas!" jawab Aisha dengan tangan bergerak mendorong Angga serta menjauhkan telunjuk tangan yang mengarah kepadanya.
"Jangan-jangan lo masih baper gara-gara dijodohin satu sekolah sama Rafa dulu?"
Aisha membulatkan matanya dengan sengaja. "Ngaco banget lo! udah sana ah balik ke tempat lo Angga!"
"Ih ciee Aishaa—"
"Berisik ih, lagian emang ada yang belum move on dari cinta SMP, orang udah lama juga."
"Eh, jangan salah, kata orang-orang cinta pas umur-umur SMP tuh abadi, susah move on-nya!"
Aisha mengalihkan pandangannya. "Hoax!"
"Dih enggak percaya ya udah. Lo kalo nanti ngerasin, baru deh jilat lud—"
"Si Aisha sama Abian kalo ujungnya saling suka mampus, jilat ludah sendiri dah," ucap Angga yang sama-sama ditanggapi dengan satu kata oleh keduanya.
"Najis!"
"Bisa nggak sih jangan ngomong gitu!" ujar Aisha sebal saat dia kembali mengingat ucapan Angga kala itu.
"Udah-udah kenapa sih ribut banget, enggak nyadar umur, inget dong kita bukan anak SMP lagi!" ujar Zara mengingatkan mereka tentang kenyataan pahit yang sebenarnya.
"Udah enggak usah diingetin sih Zar."
Fierra kemudian kembali mengambil makanan yang tidak habis saat resepsi, menunpukan berbagai makanan itu di tengah-tengah perkumpulan dadakan ini.
"Waduh, jadi enak kita," ujar Raffa lantas mengambil satu buah semangka yang sudah dipotong kecil.
Aisha kemudian melirik dengan ujung matanya ke arah Abian yang sedang memakan buah salak. Laki-laki itu tidak terlalu banyak bicara hari ini.
"Woy Bian, kenapa sih lo diem-diem mulu?" tanya salah satu laki-laki yang duduk tak jauh dari mereka. Jika tidak salah dia pernah berada di kelas yang sama dengan Aisha saat kelas tujuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeline
Novela Juvenil[𝐞𝐧𝐝] Tentang Aisha Pricilla dan sesuatu di masa lalu yang belum usai. Aisha merasakan perasaan yang tidak dia harapkan, bagaimana bisa dia secara tiba-tiba menyukai orang yang berada di masa lalunya. Mereka sudah lama tidak bertemu, namun deta...