22. teman dan muka yang lainnya

21 2 0
                                    

Raffa melirik selang infus yang masih menancap dikulitnya, tangan satu lagi yang terbebas mengambil ponselnya dari meja samping dan membuka whatsapp hanya untuk melihat pesan-pesan baru yang muncul. Ada banyak ucapan doa yang mengatakan supaya cepat sembuh dan beberapa lagi menanyakan keadaaanya sekarang, kemudian tangan Raffa bergerak menggeser layar itu ke arah kiri dan menemukan ada banyak pembaharuan status di aplikasi hijau itu dan yang teratas adalah status yang berisi beberapa titik dari teman lamanya, Aisha Pricilla.

Kontak dengan nama Bocil itu menunjukkan beberapa foto pemandangan laut dan ada juga yang memperlihatkan kebersamaan dan kekompakan puluhan orang yang mungkin berada di dalam satu kelas.

Raffa kemudian memperbesar gambar itu, melihat dengan jelas wajah Aisha yang sedang tersenyum lebar ke arah kamera dengan seorang laki-laki di samping kanan dan seorang perempuan yang menggandeng Aisha dari samping kiri.

Raffa menebak jika Aisha mempunyai banyak teman, seperti biasa. Interaksi bukan hal yang sulit bagi gadis periang itu.

Tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki lalu masuk ke dalam ruangan, dengan buah-buahan yang diletakkan di nakas samping kanan Raffa.

Mereka adalah orang yang menemani Raffa photo studio beberapa saat lalu.

Cika, Tania, dan Leka.

Ditambah Nizam dan Abian.

"Anjir sakit apa sih Rap, lemes amat lo kayaknya."

Mendengar pertanyaan itu, Raffa lalu menyimpan ponselnya setelah melihat status Aisha tadi, gadis itu sedang bersenang-senang bahkan tanpa memberikannya ucapan semoga cepat sembuh atau hal yang lainnya.

Hah, lagian Raffa tahu, mungkin Aisha Pricilla itu sudah menemukan teman barunya, tidak aneh jika perempuan itu dengan mudah melupakan hal yang berasal dari masa lalunya.

"Kebanyakan belajar kali, biasa orang pinter," sahutnya dengan nada gurau seperti biasa.

"Halah, orang pinter mah tinggal minum tolak angin ..."

....

Rora berteriak sebal dengan seseorang di telepon. Malam minggu, bukannya saling berkabar dengan pacar, Rora malah merecoki Aisha dan saling berkabar dengan sahabat lamanya itu.

Rora bersekolah di SMK, bersama dengan Sonya yang juga pernah menjadi teman baik Aisha saat kelas tujuh dan delapan, namun sepertinya hubungan keduanya merenggang mulai dari kelas sembilan.

"Anjir sumpah Sha, cowok gue nyebelin amat anjir cape gue digangguin mulu dari kelas delapan."

Reza, pacar Rora dari jaman SMP sampai sekarang. Terdengar awet, namun sebenarnya tidak begitu baik karena mereka awet namun rusak.

"Putusin aja kenapa sih, ribet amat."

Ucapan santai itu ditanggapi Rora dengan berapi-api.

"Halah kalo gampang mah udah gue lakuin dari dulu, udah tau susah! dia nyusulin gue ke rumah masa?! horor anget njing mana di rumah gue enggak ada siapa-siapa."

"Ya lagian elo sih, ngasih dia kesempatan mulu kan dia jadi keenakan. Udah dikasih tau dari kelas delapan, putusin putusin, nggak percaya sih."

"Lagian gue enggak tau dia segila ini, anjing emang si Reza."

"Susah sih, lo bucin tolol soalnya."

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang