Ruang Kesakitan

2.3K 177 82
                                    


Lama, ya? Baru sebulan, kok. Setahun terakhir saya merasa kesulitan berjuang melawan rasa sedih, suasana hati yang buruk dan gangguan kecemasan. Akhirnya saya menemukan kegiatan yang ampuh mengurangi gejala depresi yaitu menganyam tas jali. Saat tangan dan tubuh saya lelah, hal-hal yang mengganggu terasa lenyap. Saya telah belajar membuat tas anyam dan berhasil. Beberapa waktu belakangan, saya mulai sibuk menerima pesanan sehingga cerita ini terlupakan. Btw, saya menerima pesanan tas anyam jali untuk hampers lebaran dengan sistem PO. Yang mau pesan, bisa DM. :D Saya belum serius menekuninya sehingga belum ada media sosial khusus untuk mem-branding handcraft ini. Ckckckckck. Entahlah, diri ini memang kurang ambisius, kurang kerja keras dan mood swing. Uhuk, uhuk.

Chapter ini hampir enam ribu kata, saya harap kalian tidak capek membacanya. Kalau chemistry cerita agak berkurang, saya sudah pusing mau menulis bentuk gimana lagi. Penetrasi pikiran ini kayak Legilimency dan Occlumency di Harry Potter, yak. :D Semoga kalian tidak bosan menunggu kata tamat pada kisah ini. Love you, guys!

***

Setelah melewati padang sabana dan hutan perbatasan di daerah Iwa, Sakura meminta waktu untuk istirahat sebentar. Ino membantu sang sahabat duduk dan menawarkan diri untuk memijat kakinya, tapi ia tolak dengan halus. Ia sungguh tidak ingin menjadi beban yang merepotkan orang lain.

Raido telah bergegas menyerahkan persediaan air terakhir, kemudian meminta izin untuk mengisi water canteen sedangkan Genma dan Shikamaru menanti komando selanjutnya. Jelas perjalanan mereka terasa lambat karena kondisi Sakura yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan yang biasa dilakukan para shinobi.

"Kau harus makan lebih dulu dan minum pil dari Tsunade," ujar Kakashi yang memasukkan pil penambah chakra ke dalam botol air, menunggu pil itu larut dan bisa berkhasiat lebih cepat.

Sakura menerima uluran botol air minum itu, menandaskannya tanpa protes dalam waktu kurang semenit. Ia tidak ingin kondisinya semakin buruk dan menghambat perjalanan mereka sehingga ia sangat berterimakasih pada sang shishou yang sudah menciptakan pil khusus untuknya. Tentu ia butuh istirahat lebih lama, tapi ia tidak mungkin meminta mereka mengambil jeda perjalanan lagi. Ia memilih merebahkan tubuh di dekat salah satu akar pohon besar yang menonjol sebentar saja, sedangkan Kakashi memandang langit yang masih mendung. Estimasi perjalanan bisa saja berubah karena kondisi Sakura. Sebelum gelap datang, seharusnya mereka tiba di pusat kota paling dekat. Bila tidak salah rute, mereka seharusnya berada di kawasan provinsi paling utara Iwa. Di sanalah mereka nanti akan berpisah sebab Sakura perlu melakukan perjalanan dengan jalur sipil, sedangkan ia perlu kembali ke Konoha lebih cepat.

"Kira-kira kita butuh waktu dua jam untuk perjalanan normal ke sana," ujar Shikamaru yang mengetahui apa yang dipikirkan Kakashi.

"Kalian harus melakukan penyamaran sebagai warga sipil untuk memastikan perjalanan aman," jawab Kakashi yang disambut anggukan Shikamaru dan Ino.

"Aku sudah mengirimkan informasi ke Tenzou untuk mengirimkan satu pengawal lagi," tambah Kakashi yang melihat langit mendung sekali lagi, "seharusnya ia sudah tiba di sini."

"Eh?" Sakura mendongak, merasa ia terlalu lemah sampai Kakashi perlu memastikan ada satu anggota tim lagi, ia mengerucutkan bibir jelas sekali saat menambahkan, "apa aku selemah itu?"

Kakashi menggeleng. "Demi kebaikanmu, Sakura. Aku tidak bisa mengawasimu selama perjalanan jalur sipil ini."

Sakura memandang Kakashi sampai pria itu berkata tegas, "Jadwal pertemuan dengan Dewan Daimyou mundur dua hari. Kurasa mereka tidak akan senang bila jadwal itu mundur lagi, apalagi ...," Kakashi mengangkat bahu singkat, "aku melakukannya karena urusan pribadi. Sangat tidak profesional, aku tahu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang