What Kind of Future
Happy Reading
...
Ryu terbangun disebuah tempat yang bahkan tak dikenalinya. Padang ilalang kering dengan pamandangan hampa disepanjang mata memandang.
Ryu tahu dan mengerti jika dirinya sudah tak ada di dunia nyata karena jelas tempat seperti ini bukanlah dunia tempatnya tinggal. Dan lagi, Ryu masih ingat apa yang terakhir ia lakukan sebelum terbangun di tempat seperti ini.
Ia memandangi tangannya lekat, "Gue nggak tembus pandang kek di film-film ternyata.." pikirnya random.
Setelahnya Ryu berjalan menuju satu satunya pohon tua yang ada disana. Remaja itu seperti melihat sesuatu dibalik pohon besar yang sudah tak lagi memiliki daun itu. Begitu sampai, Ryu melongok mencari apa yang ia lihat tadi. Dikiranya Ryu akan menemukan hewan atau apa sebab hanya sedikit yang ia lihat. Namun ternyata bukan seekor hewan yang ia lihat, melainkan seorang anak lelaki berambut sedikit gondrong yang Ryu sendiri tak yakin dia siapa.
Karena tak tahu dan tak mengenal anak lelaki itu Ryu mundur sedikit menjaga jarak dengan sosok itu.
"Jangan jaga jarak. Gue juga manusia yang pernah hidup, sama kayak lo." ucapnya menghentikan Ryu.
Anak lelaki yang tadi hanya menunduk itu mengangkat kepalanya dan menatap Ryu lekat. Langkahnya mendekat dan mencoba meraih Ryu yang sebetulnya tak ingin berdekatan dengan dirinya.
"Kita seumuran, kayaknya Nirmala nggak bohong.." gumam sosok itu terlihat sendu.
"L-lo siapa sih? Perasaan kita nggak kenal, ngapain lo mau usap-usap pipi gue?" tanya Ryu heran.
Alih-alih menjawab, anak itu malah menatap langit begitu saja. Ryu sedikit heran dan kesal dengan sosok di depannya ini, namun sedetik kemudian rasa kesalnya hilang begitu saja begitu melihat cahaya putih menyilaukan yang ada di langit yang di tatap anak itu.
Ryu mengucek matanya tak percaya, ia berkali kali melakukan itu karena merasa jika pemandangan yang ia lihat ini mungkin saja ilusi. Namun, setelah cahaya menyilaukan itu perlahan hilang Ryu bisa melihat seorang wanita cantik turun dari langit. Matanya menatap lekat sosok itu hingga akhirnya sosok itu menapaki rumput tempat Ryu juga berpijak.
"Nirmala.." anak disebelah Ryu tadi bergumam pelan.
Tubuh bercahaya milik wanita cantik itu berjalan mendekat kearah Ryu yang terpaku, dan dengan senyuman yang tak bisa Ryu gambarkan tangan wanita itu meraih dagu Ryu dengan lembut.
"Ternyata ini wajah manusia yang berani mengakhiri hidupnya ya.." gumam wanita itu. Seketika senyuman yang tadi Ryu lihat dari wanita itu berubah jadi seringaian yang menurut Ryu lumayan menyeramkan. Dan bersamaan dengan itu, wajah wanita yang tadi sangat cantik itu berubah menjadi wajah menyeramkan yang bahkan membuat mata Ryu membulat sempurna. Wanita itu menatap Ryu garang dan berkata tepat di telinga Ryu.
"Mari kita mulai hukumannya manusia tidak tahu diri~"
...
Ryu terbangun lagi ditempat asing dengan napas yang memburu. Untuk pertama kalinya dalam hidup, Ryu melihat tangannya berkeringat dengan sangat deras dan ia juga merasakan panas terik matahari saat ini.
Ryu berusaha duduk dan melihat sekeliling tempatnya berada saat ini.
"Ini si Uji kumat terus mati di taman sepi gini kah? Mana sendirian lagi.." gumamnya sembari melihat-lihat.
Oh ya, omong-omong sebelum terbangun barusan dirinya tadi sudah berkenalan dengan sosok anak lelaki berambut gondrong yang ditemuinya di padang ilalang. Katanya namanya Ryuzi Andrea Valerian dan panggilannya Uji. Hanya berbeda sedikit dengan nama dikehidupan Ryu sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future? [END]
General FictionRyuzi Valerian adalah Remaja pengidap penyakit CIPA yang sudah parah. Ryuu seorang pasien tetap, dan keadaannya terus menurun waktu demi waktu. Disaat keterpurukannya karena penyakit itu, tak ada siapapun disisinya. Orang tuanya tak peduli padanya...