Ch - 2

8K 440 8
                                        

What Kind of Future

Happy Reading


...

Ryu baru tahu jika rasanya tersengat sinar matahari akan terasa membakar kulit seperti ini. Dan karena ini bukan kehidupan lama miliknya maka tak ada sun block atau sun screen sekalipun untuk melapisi kulitnya.

"Dulu gue kira bisa ngerasain kepanasan tuh enak, tapi sekarang gue tarik lagi kata-kata gue kalo gini rasanya.."

Ryu duduk lesehan di tepi jalan. Anak itu mengibas-ngibas tangannya guna menghalau terik panas yang benar-benar terasa membakar kulit ini.

"Kalo misal tadi ojol nggak pake acara mogok nggak akan nih gue duduk di sini kayak gembel gini. Mana HP lowbat, udah gitu dari tadi nggak ada kendaraan lewat pula. Apes.. Apes.."

Karena asyik menggerutu di pinggir jalan, Ryu sampai tak sadar jika dari arah datangnya tadi ada seorang remaja dengan pakaian santainya tengah berjalan dengan menenteng sebuah plastik belanjaan. Orang itu mengernyit kala melihat sosok yang tak asing dimatanya.

Dengan sedikit tergesa sosok itu menghampiri Ryu dan menepuk pundak Ryu hingga anak itu menoleh dan menatapnya heran.

"Woah, lo Uji anak kelas 10 IPS 1 yang terkenal sombong itu kan?" tanya orang yang menepuk pudak Ryu barusan.

Ryu mengernyit heran menatap anak itu.

"Em.. Kalo boleh tau, lo siapa ya?" tanya Ryu heran. Pasalnya ia kenal anak lelaki ini, tapi kenapa tiba-tiba dia terlihat senang ketika bertemu Ryu?

Apakah dia ini keluarga Uji? Tapi kan Uji katanya anak tunggal dan keluarganya Uji juga tak ada yang suka padanya karena dia penyakitan.

"Ck, nggak heran kalo lo nggak kenal gue. Wong kerjaan lo baca buku mulu kalo disekolah. Mana lo anaknya pendiem lagi, pantes dikata sombong sama temen-temen." katanya sembari mengangguk seakan mengerti sesuatu.

Ryu menatap julid orang itu. Ia merasa kesal karena orang itu malah berkomentar ini dan itu, padahalkan tadi Ryu tanya nya dia siapa, tapi ini malah jawabnya apa.

"Eh sorry ya, ini gue tanya lo siapa loh. Kok malah merepet sih? Udah gitu pake ngatain sombong lagi!" protes Ryu dengan wajah kesalnya.

Mendengar omelan Ryu membuat orang itu menganga lebar.

"I-ini bener Uji kan? Perasaan Uji nggak pernah ngomel-ngomel gini deh!" ucapnya terheran-heran.

Ryu yang melihat itu hanya bisa menghela napas kesal. Ini manusia jenis apa dah? Perasaan dari tadi dia nanya apa jawabnya apa. Mana nggak jelas banget lagi dia jadi manusia.

"Ini gue dari tadi nanya lo siapa loh. Nggak ada tuh pertanyaan gue yang lain-lain!" Ryu berkata dengan nada kesal yang sangat ketara membuat orang yang dari tadi berbicara seenaknya itu cengengsan.

"Hehe maaf maaf. Abisnya gue kaget aja ketemu sama orang paling dingin di kelas, mana ketemunya di jalan udah gitu lo dari tadi nge-Gas lagi. Beda banget sama sikap lo yang disekolah." jelasnya masih cengengesan. Ryu yang mendapat penjelasan itu hanya bisa mengangguk pasrah, lagipula memang wajar jika sikapnya yang berbeda jauh dengan Uji membuat orang yang kenal Uji akan merasa kaget dan heran.

"Nah karena gue udah ngerti, bisa lo kenalin diri lo sekarang?" tanya Ryu beberapa detik kemudian.

Orang itu menganggukan kepalanya dengan antusias dan menyodorkan tangannya pada Ryu dengan wajah ramah.

What Kind of Future? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang