Ch - 22

1.2K 134 0
                                    

Ryuu suka baca komen kalian, jadi kalau semisal suka kalian banyakin komennya ya. Oh, dan jangan lupa juga vote cerita ini dan follow juga akun Ryuu ya.

What Kind of Future

Happy Reading


...

Rena ingat pernah melihat bagaimana putranya Joshua tak lagi memiliki harapan hidup. Hal itu terjadi saat Joshua di diagnosis kanker stadium tiga dan dokter mengatakan jika tak ada lagi upaya yang bisa dilakukan selain hanya memberikan perawatan biasa yang tidak bersifat menyembuhkan.

Tentunya, putra kecilnya seolah mendapatkan serangan telak kala itu. Joshua yang selalu terlihat ceria tak lagi bisa menunjukkan senyumannya. Semua keceriaannya seolah hilang pergi dibawa oleh penyakit yang menggerogoti tubuhnya.

Rena amat sangat menyesal sebab dirinya menjadi ibu yang tak berguna bagi putranya. Terlalu sibuk berkerja dengan sang suami membuat Rena tak memperhatikan Joshua hingga akhirnya anak itu memiliki penyakit mematikan di tubuhnya tanpa ketahuan.

Bertahan selama 6 bulan dirumah sakit membuat Joshua terlihat seperti mayat hidup. Meski tak dipaksa bertahan, Joshua tetap memilih bertahan untuk keluarganya walau itu harus menyakitinya berkali-kali lipat.

Rena sangat kasihan melihat putranya yang harus berjuang seperti itu. Namun, pada suatu hari Rena mendapatkan kabar dari putra kecilnya tentang kehadiran seseorang yang membuat senyuman serta rona wajahnya kembali lagi.

Awalnya Joshua selalu berkata jika anak yang ia kagumi adalah sosok yang dingin dan menyebalkan. Tapi meski begitu Joshua tetap tak pernah berhenti untuk mencoba berteman dengan anak itu. Hingga akhirnya pada suatu hari Rena kembali mendengar cerita dari putranya jika keduanya telah menjalin pertemanan dan menjadi sahabat hingga ajal menjemput keduanya nanti.

"Nama dia Ryuzi Valerian mah, panggilannya Ryu. Dan liat, dia mau Joshua buatin sketsa! Gimana? Dia keren kan?" Ucap Joshua dengan senyuman merekah diwajahnya.

Rena terkekeh pelan. "Itu bukan keren nak, ekspresi itu keliatan banget dia keganggu sama kamu tau.."

Joshua merenggut. Memang benar sih sketsa ini ia ambil saat dirinya terus merecoki Ryu. Tapi, bagaimana ibunya bisa tahu?

"Pokoknya walau gitu dia udah jadi sahabat aku. Dan mulai sekarang rumah sakit bakalan jadi tempat yang seru deh, soalnya Josh udah ada temen kayak Ryu.."

Rena tersenyum dan mengusap lembut kepala putranya. Ada rasa lega ketika bisa melihat kembali senyum yang pernah hilang itu. Ia sangat bahagia karena akhirnya putranya bisa bahagia kembali terlepas dari penyakit yang terus menerus mengurangi sisa usianya.

Keceriaan Joshua berlangsung selama dua minggu lamanya. Anak itu selalu terlihat bersemangat selama itu, bahkan walaupun dokter memberinya kabar kurang mengenakkan mengenai keadaannya Joshua tetap bisa tersenyum setelahnya, seolah tak ada lagi Joshua yang menyedihkan atau Joshua si mayat hidup tanpa kebahagiaan.

Kebahagiaan Joshua serta Rena bertahan hanya sampai waktu 14 hari saja karena pada suatu pagi Joshua kembali ke kamar rawatnya dengan wajah lesu. Anak itu bahkan duduk sembari terisak di ranjang pesakitannya entah karena apa.

Rena yang penasaran dengan sikap sang putra langsung mendekat dan duduk di sebelah Joshua.

"Anak gantengnya Mama kenapa hm? Kenapa nangis nak? Bukannya habis dari kamar Ryu ya?" Tanya Rena dengan nada lembut.

What Kind of Future? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang