Ryuu suka baca komen kalian, jadi kalau semisal suka kalian banyakin komennya ya. Oh, dan jangan lupa juga vote cerita ini dan follow juga akun Ryuu ya.
What Kind of Future
Happy Reading
. . .
Ryu berjalan tak tentu arah disebuah taman yang indah dan asri. Langkah kaki telanjangnya menapaki rumput liar yang menggelitik. Sesekali Ryu celingukan mencari seseorang yang ia temui sejak ia menapakkan kaki di tempat ini.
Joshua.
Tadi Ryu melihat sosok Joshua yang sedang bermain dengan beberapa kelinci di taman ini.
Tatapan mata mereka sempat beradu tadi, bahkan Ryu bisa lihat jika Joshua tersenyum kearahnya. Hanya saja saat Ryu akan menghampiri sahabatnya itu, Joshua berlari dan membawa Ryu hingga ke pusat dari taman ini.
Air mancur.
Ryu melihat air mancur yang dikelilingi bunga yang sangat indah. Dan jangan lupa, ada Joshua juga yang duduk diantara bunga-bunga itu sembari menatap air mancur dengan senyuman khasnya.
"Joshua.." Ucapnya lirih.
Perlahan namun pasti Ryu melangkahkan kakinya untuk mengikis jarak antara dirinya dan Joshua. Setelah berdiri tepat di belakang Joshua, anak itu berbalik dan tersenyum kearah Ryu.
Ryu terpaku melihat senyuman yang telah lama tak ia lihat itu.
"Selamat datang Ryu! Akhirnya kita ketemu juga~"
Ryu menatap tak percaya pada apa yang ia lihat kini. Ia yakin, yang ia lihat saat ini benar-benar Joshua, tapi entah mengapa Ryu sedikit tak percaya dengan pertemuan ini. Seolah ia sudah terlalu terbiasa dengan luka sehingga untuk melihat senyum dan sapaan dari sahabatnya saja rasanya seperti dikelilingi dusta.
"Kenapa bengong Ryu? Sini duduk deketan!" Joshua menepuk tempat yang ada disisinya dengan wajah riang.
Ryu tersenyum senang walau matanya berkaca-kaca. Anak itu kemudian berlari kecil menghampiri Joshua dan duduk tepat disebelahnya.
. . .
"Seneng deh gue dikasih kesempatan buat ketemu lo lagi.."
Ryu menundukkan kepalanya sedari tadi. Walau Joshua mengajaknya berbicara banyak topik, namun alih-alih menjawab dengan semangat, dia malah hanya berbicara seadanya saja. Bahkan sering kali Ryu hanya bergumam saja.
Sadar bahwa sedari tadi dirinya hanya berbicara sendirian, Joshua pun menoleh dan menatap sahabatnya. Ia tahu, Ryu pasti tengah menahan tangisnya saat ini. Dan jujur dirinya juga begitu.
"Pura-pura baik-baik aja pas ketemu tuh susah Ryu. Setelah semua yang kita lewatin, gue nahan mati-matian buat nggak sedih pas ketemu lo. Tapi.."
"Akhinya tetep sedih juga.."
Ryu mendongak menunjukkan wajahnya yang memerah karena tangis yang ia tahan. Pertemuan yang ia kira akan menghasilkan banyak cerita dan obrolan tak begitu nyatanya. Semua kata yang pernah ia rangkai seolah sirna disapu angin. Tak ada yang tersisa. Hanya tangis saja yang bisa ia tunjukkan saat ini.
Joshua yang melihat itu pun mengusap air mata Ryu dengan tangannya.
"Jangan sedih. Seharusnya kita bahagia karena bisa ketemu lagi.." Ucap Joshua dengan senyuman manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future? [END]
General FictionRyuzi Valerian adalah Remaja pengidap penyakit CIPA yang sudah parah. Ryuu seorang pasien tetap, dan keadaannya terus menurun waktu demi waktu. Disaat keterpurukannya karena penyakit itu, tak ada siapapun disisinya. Orang tuanya tak peduli padanya...