Hinata dan Sasuke.
Tangan keduanya saling rangkul dalam dekapan erat. Sesekali Sasuke mengecup kening sang istri, memberinya semangat dan ucapan menenangkan.
Hinata mencoba mengatur nafasnya. Di dekat perutnya seorang dokter mencoba memberi arahan sembari melakukan berbagai hal demi kelancaran persalinan hari ini.
"Kau kuat, Hinata. Kita bisa melewati ini bersama," bisik Sasuke lagi.
Gelombang persalinan melanda Hinata kian dahsyat. Perempuan itu tak lagi bisa bersuara kecuali suara rintihan tiap kali gelombang itu menguat. Keringat membasahi sekujur tubuhnya. Ia bisa merasakan nyawa kecil di perutnya kian bergerak menuju dunia.
"Sedikit lagi, Nyonya, kepalanya sudah kelihatan" dokter itu berucap.
Sasuke menyaksikan langsung bagaimana keajaiban itu terjadi. Hinata mencengkram tangannya lebih erat, suara perempuan itu tertambat hela nafasnya yang memburu. Dalam beberapa detik yang menegangkan itu, suara-suara yang tak Sasuke kenali tumpuk menumpuk membuatnya tak fokus. Lalu pada detik yang entah ke berapa, suara tangis bayi menjadi satu-satunya suara yang bisa ia dengar.
Sasuke ingin berteriak. Ia ingin melompat dan menjerit. Buah hatinya telah sampai dengan selamat. Namun, hanya air mata yang keluar. Tubuhnya dan suaranya membeku.
Dokter melakukan tugas mereka. Mengambil bayi itu untuk dibersihkan dari darah dan lainnya. Sasuke melihat Hinata yang juga meneteskan air mata tertidur lemas dengan wajah perempuan paling bahagia di dunia terukir di wajahnya.
"Terima kasih, Hinata," bisik Sasuke.
Hinata mengangguk. Air matanya kian deras. Perempuan itu merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Hinata teringat akan kisah hidupnya yang naik turun sembilan bulan belakangan. Seolah-olah telah begitu banyak hal terjadi dalam waktu sesingkat itu.
"Apa yang akan terjadi setelah ini?" tanya Hinata seusai tertangkapnya Sasori.
Kejadian itu telah terjadi beberapa bulan lalu. Hinata masih ingat dengan jelas jawaban Sasuke.
"Setelah hari ini, aku dan kau akan menjadi kita. Hari setelah hari ini, hari-hari ke depannya barangkali diisi tawa barangkali diisi tangis, satu hal yang kujanjikan adalah diriku akan selalu bersamamu."
Ucapan Sasuke membuat Hinata merasa berbunga-bunga. Hatinya tentram. Siapa sangka perasaan satu ini membuatnya menjadi lebih kuat menghadapi apa pun. Rasa takut yang sebelumnya hadir menjelma menjadi kekuatan untuk melanjutkan hidup.
Satu per satu. Langkah demi langkah.
Itachi menemani keduanya datang ke SMA bakti untuk mengumumkan pernikahan mereka di depan guru dan yayasan. Orang-orang yang sebelumnya mengatai Hinata terpaksa bungkam.
Tenten dan Ino menjadi agen yang gencar membantu membersihkan nama Hinata. Keduanya menyebarkan kabar kalau Hinata sudah bertunangan dan akan segera menikah sebelum kabar itu bocor.
Di saat itu pula kedua keluarga menjadi kian akrab. Uchiha Fugaku dan Hyuuga Hiashi tak perlu waktu lama untuk saling akur berkat latar belakang mereka di dunia bisnis. Begitu pula Neji dan Itachi.
Masa-masa kehamilan yang awalnya terasa begitu berat kini kian mudah. Satu per satu usai, satu per satu menemukan tempatnya.
"Anaknya perempuan, Tuan, Nyonya," jelas sang dokter.
Hinata menerika kehadiran putri kecil itu di pelukannya. Seorang bayi perempuan berkulit putih dengan surai hitam dan mata kelam.
Sesaat setelah keluarga diperbolehkan masuk, Hiashi, Fugaku, Mikoto, Itachi, Neji, Tenten berhambur menyelamati mereka.
Fugaku dan Mikoto bergantian menggendong cucu kecil mereka. Hiashi lebih dulu menghampiri putrinya.
"Kau tak apa?" tanya Hiashi.
Hinata mengangguk. Lelaki tua itu membelai kepalanya dengan wajah canggung. Hinata tak mempermasalahkan itu. Selama mereka terus berusaha, pasti nantinya hubungan mereka akan lebih baik.
"Siapa namanya?" tanya Tenten.
Sasuke menatap Hinata. Dari jauh-jauh hari mereka menyembunyikan nama pilihan mereka dari keluarga besar.
"Namanya Hikari. Uchiha Hikari. Semoga ia menjadi cahaya bagi banyak orang, terutama orang-orang yang menyayanginya."
.
.
.
TAMAT
.
.
.
[Tambahan]
Terimakasih untuk semua pembaca yang sudah setia sejak Yours pertama kali rilis di Mei 2021. Pejalanan lebih 2 tahun yang begitu mengharukan. Memang choco bukan tipikal penulis yang bisa disiplin nulis dan update 1x 1 minggu haha. Choco bisa update ketika sedang mood dan tentunya tidak ada kerjaan.Terspesial untuk kalian yang sudah membersamai semenjak 2021, atau mungkin lebih awal lagi (di era Sekai no Fuin atau House of the Sun) Choco mau bilang I love you so much. It means a lot to me. Semoga kalian terhibur dan ke depannya tetap terhibur dengan cerita yang akan choco sajikan.
Untuk beberapa waktu ke depan choco akan fokus menulis "Menyelamatkan Uchiha" yang sempat Choco promosikan di bab sebelumnya. Juga, untuk beberapa oneshot akan digabung ke satu buku. Silahkan mampir ke bio dan follow jika berkenan.
See you soon gais!!!
😘
YOU ARE READING
Yours
FanfictionHinata terbangun dengan rasa sakit luar biasa di kepalanya. Setengah sadar ia melihat tubuhnya yang telanjang dan penuh ruam kemerahan di sekitar leher dan dada. Tunggu! Siapa lelaki yang tidur di sampingnya? Demi Klan Hyuga! Tidak ada yang boleh ta...