Pagi ini Azizah sudah rapih dia akan pergi ke rumah orang tuanya untuk mendiskusikan tentang usaha yang telah ia bangun. Semalem Azizah sudah memikirkan matang-matang dan dia akan memutuskan untuk menuruti mau Arhan.
Mau bagaimanapun sifat Arhan, ridho dia tetap pada Arhan. Sebelumnya dia sudah menyiapkan sarapan untuk Arhan, meskipun tidak dimakan setidaknya dia sudah menyiapkan.
Azizah mengetuk pelan pintu kamar suaminya.
Knock knock knock
"Mas Arhannn" dia mengetok pintu namun tidak ada sautan di dalam
Azizah melakukan sekali lagi.
Knock knock Knock
"Mass Arhannn" panggil Azizah lebih keras lagi.
"Hmmmm" saut Arhan dengan deheman.
Azizah menunggu pintu dibuka dengan jantung berdetak keras dia meremat baku jarinya sampai memutih.
Ceklek
"Apa" ketus Arhan
Azizah istighfar dengan pemandangan di depanya. Arhan hanya memakai boxer tanpa atasan.
Arhan yang melihat istrinya menutup mata langsung menyadari bahwa dirinya tidak memakai baju. Ini memang menjadi kebiasaanya tidur tidak memakai baju.
Arhan langsung mengambil bajunya.
"Udah bisa dibuka mata kamu" ketus Arhan
Azizah membuka matanya pelan
"Ada apa sih ngetuk2 pintu ganggu tau gak?" sentak Arhan
Azizah tersentak dengan perkataan suaminya, namun dia menenangkan dirinya bahwa ini sudah biasa.
"Maaf mas ganggu kamu, aku mau pamit ke rumah abi umi. Sarapanya udah aku siapin ya" ujar Azizah lembut
"Abi sama umi kamu?"
Azizah mengangguk
"Sebentar tunggu saya, kenapa dadakan dih" ketus Arhan
"Eh gak usah dianter mas aku bisa pake mobil sendiri" ujar Azizah mencegat suaminya.
"Apa kata orang tua kamu tentang saya. Kenapa sih kamu emang sengaja supaya saya dipandang buruk sama orang tua kamu iya?" ketus Arhan
"Gak gitu mas, cuma aku gak mau ngrepotin kamu" ujar zizah berusaha sabar
"Alahh udah deh ck salah ya saya mau lebih dekat sama keluarga kamu? meskipun kita hanya menikah sementara tapi gak ada salahnya kan saya akrab sama keluarga kamu" ujar Arhan tanpa perasaan sambil membanting pintu.
Azizah menatap nanar suaminya.
"Kenapa kamu selalu mengartikan berbeda perkataan aku" lirih zizah sembari meneteslan air mata namun segera diusapnya.
"Sabar zah, smoga setelah ini ada hikmah nya"
Azizah menunggu suaminya mandi sembari memasukkan sandwich buatanya ke dalam kotak makan. Siapa tau Arhan lapar di perjalanan, dia juga membuatkan es kopi di tumbler yang biasa ia gunakan untuk Arhan.
Arhan sudah turun dengan setelan santai celana selutut dan kaos oblong warna hitam. Senada dengan dress Azizah warna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (oneshot)
Short StoryGais aku buat cerita pendek buat mereka ya, jadi sekali tamat aja. Kalo suka boleh mampir Terimakasih