Pagi ini Arhan bersiap dengan hati yang senang sekaligus deg-degan.
"Rapih banget kamu han" ujar papah Arhan
"Iya dong pah"
Sedangkan mamah Seruni menatap curiga putranya ini.
"Perusahaan gimana? "
"Aman pah "
"Han... mamah.'' belum mamah seruni selesai bicara
"Kayanya Arhan udah harus berangkat" ujar Arhan sembari melihat jam tanganya.
"Pah... Mah..." ujar Arhan sembari mencium kedua tangan orang tuanya.
"Arhan..."
"Mah sudahlah, dia punya kebahagiaan sendiri. Kalo memang kebahagiaan dia ada di Azizah kenapa gak" ujar Papah Faisal menasihati
Mamah seruni menatap tajam suaminya.
"Maksud papah apa? papah udah ketemu sama Azizah?" tatap mamah Seruni
"Iya kemarin papah ketemu, dia menggendong anak perempuan cantik. Papah yakin itu cucu kita" ujar Pak Faisal menerawang
"Maksud papah apa?" ujar mamah Seruni menatap tajam suaminya
Pak Faisal menaroh sendok dan menatap lekat istrinya.
"Papah tau apa yang mamah lakukan ke Azizah, bahkan mamah menyuruh zizah menggugurkan kandunganya" ujar Pak Faisal.
Mamah seruni menatap tak percaya suaminya.
"Papah hanya senang, dia bisa hidup lebih baik dengan anaknya. Dan jika Azizah kembali dengan Arhan, artinya mereka berjodoh" ujar Pak Faisal menatap tajam istrinya
Srekk
"Tidak akan pernah. Mamah gak perduli, dia melahirkan darah daging Arhan. Tapi sampai kapanpun mamah gak akan menganggap mereka" ujar Mamah seruni pergi ke kamar
"Mah..."
Pak Faisal menerawang kejadian 5 tahun lalu, dimana dia menyelamatkan cucunya yang hampir saja tak akan bisa lahir ke dunia ini.
"Zura... kakek janji kamu akan diterima baik terutama kamu Azizah. Papa akan melindungi kalian dimanapun berada" ujar pak Faisal menerawang.
(Hayo ada hubungan apa ya pak Faisal sama mereka)
****
Arhan sudah sampai di kantor dengan didampingi Sananta.
"San hari ini kamu mengosongkan jadwal dari jam 10 kan?" ujar Arhan sembari duduk
"Sudah pak, jadwal bapak saya geser" ujar Sananta sembari memberikan beberapa laporan yang harus ditanda tangani Arhan
"Oiya pak soal, hasil tes DNA nya sudah keluar" ujar Sananta
Ucapan Sananta membuat Arhan menghentikan kegiatanya yang membubuhkan tanda tangan.
" Taroh sini saja" ujar Arhan
Sananta mengangguk sembari menaroh surat tersebut.
Saat Arhan memberikan map kepada sananta, ada surat yang jatuh di hadapanya. Arhan mengambil dan membacanya.
Betapa terkejutnya, ini adalah surat pengunduran diri Azizah.
Arhan meremat surat tersebut dan membuangnya ke tempat sampah.
"Panggilkan karyawan atas nama Azizah Salsha" ujar Arhan dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (oneshot)
ContoGais aku buat cerita pendek buat mereka ya, jadi sekali tamat aja. Kalo suka boleh mampir Terimakasih