Pengantin Pengganti 3

1.1K 86 35
                                    

Azizah terus terisak pelan dia menahan sakit dia area bawah dan hatinya. Iya hatinya karna saat mencapai kepuasan suaminya menyebut nama wanita lain.

Azizah menengok ke arah suaminya yang terlelap pulas.

"Beruntung sekali Yoriko dicintai sedalam ini sama kamu mas. Bahkan dalam keadaan mabuk kamu masih mengingatnya" batin Azizah sambil melihat suaminya miris

Azizah berjalan tertatih menahan perih, terdapat bercak di sprei karna ini pertama baginya. Ini bukan seperti yang ia bayangkan, melakukan pertama kali dengan laki2 yang ia cintai, melakukan dengan penuh cinta bukan karna paksaan seperti ini.

Ia menangis dibawah shower dan menggosok keras badanya. Dia membayangkan kejadian tadi, merasa jijik dengan tubuhnya.

Otaknya terus terputar dengan suara Arhan yang memanggil nama Yoriko saat mencapai kepuasanya.

"Arghhhh hiks hiks jahat kamu mass" histeris zizah.

****

Keesokan paginya Arhan bangun dengan pening di kepala. Dia bangun dengan tertatih. Arhan pergi ke pintu kamar namun tidak ada baju tergantung disana. Selama menikah dengan Azizah setiap pagi Arhan pasti melihat ada baju tergantung rapih disana.

"Bagus deh kalo dia menyerah" ujar Arhan

Arhan turun ke tangga, dan tidak melihat ada istrinya disana. Biasanya dia akan menyambut dengan senyuman meskipun tak pernah Arhan gubris.

"Den Arhan cari apa?" heran simbok

"Mbok udah balik?" tanya Arhan

"Udah den tadi pagi" ujar simbok sambil memberikan kopi

Arhan menyeruput kopi sedikit mengernyit.

"kenapa gak seenak buatan Azizah" batin Arhan

"Mbok liat Azizah gak?" tanya Arhan

"Mbak Azizah? tadi pagi pas mbok balik sih udah rapih katanya ada urusan" ujar mbok

"Urusan ? apa dia masih kerja?Bukanya udah resign. Bener2 gak bisa dipercaya ucapanya" geram Arhan

Arhan langsung pergi ke kantor, moodnya sudah rusak.

"Eh den Arhan, ini ada titipan dari mbak zizah" ujar mbok memberikan tumbler berisi kopi.

"makasih mbok" ujar Arhan

Mbok hanya geleng2

*****

Arhan masih fokus dengan pekerjaanya, ada yang menyelonong masuk ruanganya.

"Fell saya bil...ang..." ucapan Arhan terhenti

"Hai whatsup broo" ujar laki2 tersebut

"Rafa ngapain lu balik?" kaget Arhan melihat sahabatnya yang dari Belanda

"Ngapain lagi, biasa lah bokap dah tua gue disuruh nerusin" ujar Rafael sambil tos ala laki2 kepada Arhan

"Hah elu gantiin om alam?" girang Arhan

Rafael mengangguk lesu.

Arhan tertawa lepas.
"Hahaha makanya jangan sok2an jadi pesepak bola lu udah tau ujungnya pasti elu bakal nerusin struick company" ejek Arhan

"Rese njir, weh kumpul lah yok sama Ivar, Asnawi, Marselino kangen aku sama mereka" ajak Rafael

"Boleh sih, ntar malem? gas lah gue kabarin mereka" ujar Arhan

Love Story (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang