Arhan mengelus istrinya yang terlelap setelah menangis histeris .
Drrrttt
Arhan melihat hp nya yang ada di saku ternyata itu dari sekretarisnya.
"halo fan.." Arhan mengangkat telfon dengan bisikan lalu keluar
Azizah mengerjapkan mata pelan, dia mengerang lirih merasakan perutnya keram lalu ia ingat bahwa dirinya baru kehilangan anaknya.
Azizah mengelus perutnya dengan pilu.
"Maafin mamah nak maaff" unar zizah sembari terisak
Ceklek
"Sayang kamu udah bangun?" Arhan tergopoh ke arah istrinya.
"Mass aku mimpi ya , anak kita pasti masih di dalam perut kan?" lirih zizah sembari terisak
"Sayang ssstt, yang kuat ya ada aku " Arhan memeluk istrinya dan mengelus pelan.
"mass maafin aku udah bunuh anak kita harusnya hari ini bahagia tapi malah jadi kaya gini. Aku memang pembunuh mas" teriak zizah
"zahh gak ada yang pembunuh semuanya sudah takdir, mungkin Tuhan punya rencana yang baik buat kita nanti" ujar Arhan dengan nada menahan tangis
***
Sekarang kegiatan favorit zizah adalah melamun dan diam seperti tidak ada kehidupan dalam dirinya.
Bahkan sudah hampir 1 minggu zizah tidak mengurusi butik yang masih banyak projeck untuk acara Jakarta Fashion week nanti.
Beruntung para karyawanya bisa memahami zizah. Sudah seminggu juga Arhan bekerja di rumah, dia akan ke kantor jika ada meeting penting.
Azizah mengelus tetesan air hujan di balik jendela kamarnya.
"Good morning sayangku sarapan datang" teriak Arhan membawakan sarapan untuk istrinya.
Namun zizah tetap bergeming tidak menyauti suaminya.
Arhan menghela nafas kasar, selama seminggu ini kesabaranya memang harus diuji dengan sikap istrinya namun dia berusaha untuk memahami bahwa zizah masih ditahap depression dan usaha menuju ke acceptance.
Disini Arhan akan berusaha menjadi suami yang baik dan support kondisinya .
Arhan menghampiri zizah dan mengelus bahunya lembut membuat zizah tersentak dengan sentuhan tersebut.
"Sarapan yuk " ajak Arhan dengan tersenyum manis.
"nanti aja mas aku belum laper" lirih zizah
"sayang kalo kamu gak makan nanti sakit. Kalo sakit anak kita disana pasti sedih lihat mamahnya begini" ujar Arhan lirih
"tapi mas.." zizah menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca
"sedikit aja aku suapin ya?" Arhan berujar dengan kata lembut.
Zizah mengangguk pelan.
Arhan tersenyum, dia mengambilkan sarapanya lalu menyuapkan pada zizah.
"udah mas kenyang aku" tolak zizah
" satu lagi aaa "
"Gak mau udah kenyang mas" lirih zizah
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (oneshot)
Short StoryGais aku buat cerita pendek buat mereka ya, jadi sekali tamat aja. Kalo suka boleh mampir Terimakasih