My secretary (4)

812 74 29
                                    

Ingat ini pertemuan ke 2  kalian mamah harap lebih  baik untuk kelangsungan perjodohan ini"

Perkataan mamah lauza membuat Azizah menatap nanar Arhan dan meminta penjelasan

Sedangkan Arhan memandang dengan tatapan yang sulit diartikan

"Permisi pak bu urusan saya dengan pak Arhan sudah selesai, saya permisi" ujar Azizah menundukkan kepala sopan

"Loh katanya ada yang dibicarakan sayang" ujar mamah lauza

"Maaf bu saya permisi" ujar zizah dan lari ke depan

"Azizah..." panggil papah Heri

"LOVE....." teriak Arhan dan mengejar kekasihnya

Semua orang terkaget dengan panggilan Arhan, sedangkan pak heri memandang prihatin mereka

"Tante itu pacar Arhan?" tanya Dania dengan nada kebingungan

Mamah lauza menatap tajam papah Heri.

"Gak sayang itu sekretaris Arhan, palingan salah manggil" ujar mamah Lauza mengalihkan

"Masuk yuk" ajak mamah Lauza

****

"Love..." Arhan terus memanggil namun Azizah terus berlari mencari taksi

"Azizahhh tunggu" Arhan berhasil mencekal pergelangan tangan kekasihnya

"Lepass..." ujar Azizah dengan meneteskan air mata

"Love..."

"Jangan panggil aku dengan panggilan itu lagi" sentak Azizah

"Maafin aku zah, aku juga berusaha menolak perjodohan itu" ujar Arhan memelas

"Berusaha? artinya sedari awal kamu tau kan kalo kamu dijodohin dan kamu gak cerita sama aku" ujar zizah dengan air mata yang menetes

"Gak gitu love..."

"AKU GAK MAU DENGER PANGGILAN ITU LAGI" bentak Azizah

"oke Ze dengerin aku, bukan karna aku gak mau kasih tau kamu. Tapi aku di  posisi sulit,please ngertiin aku.

"Tapi kamu bisa cerita sama aku."

"Jadi bener han kalo mamah kamu itu emang gak setuju kan sama hubungan kita?" ujar zizah sembari menatap nanar Arhan

Arhan hanya merunduk

Azizah melengos lalu menghentikan taksi.

Arhan mencekalnya dan Azizah berusaha melepasnya.

"Lepasss han aku gak mau lagi berhubungan sama kamu. kita berhenti disini" ujar Azizah lantang

"Sayang dengerin dulu ..... mamah belum tau hubungan kita. Aku yakin setelah mamah tau kalo perempuan itu kamu, pasti setuju love" ujar Arhan dengan tatapan memohon sembari menyuruh taksi pergi.

"Apa kamu bisa menjamin itu?" ujar zizah menatap tajam

"100% love, please ngertiin aku"ujar Arhan dengan memelas

Love Story (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang