Restu (6)

734 70 47
                                    

"Ibunn"

"Apa sayang"

"Nenek gak sayang zula ya"

Azizah memberhentikan langkahnya, dia menggandeng sang anak untuk masuk ke dalam rumah.  Dia menaroh  piring kotor ke belakang, lalu mengajak sang anak untuk menghampirinya di sofa

"Sini anak ibun"

"Kata siapa nenek gak sayang zura?" tanya zizah lembut sambil mengusap wajah sang anak yang murung

"Buktinya nenek gak pelnah nemuin zula dan ngasih hadiah" sedih zura

"Nenek itu sibuk sayang jadi jarang nemuin zura, tapi kita doain smoga nenek sehat selalu, panjang umur biar bisa main sama zura" nasihat Zizah

Azura mengernyitkan dahi

"Nenek itu kaya gimana bun wajahna?" ujar zura bingung

Zizah bingung menjawabnya, mana mungkin dia menjawab bahwa neneknya yang berteriak kemarin.

"Zuraa papa pulanggg" teriak Arhan sembari membawa boneka.

Arhan mendengarkam semua percakapan istri dan anaknya.

"Papa bawa apa coba" ujar Arhan menunjukan boneka

Azura hanya menatap boneka tersebut tanpa minat.

"Ini dari orang spesial loh" hibur Arhan

"Dali nenek bukan?" ucap zura penuh harap

"Zura ....."

"Iya ini dari nenek" ujar Arhan senang.

Azizah membeliakan mata dengan ucapan suaminya.

"Woahh bagusss, blati nenek sayang zulaa. Zula taloh dulu ya" ujar zura dengan raut wajah gembira.

"Mass....." ucap zizah memandang Arhan dengan tatapan tak suka

"Aku gak mau zura sedih, kalo tau yang sebenarnya" lirih Arhan

"Aku tau han, tapi gak gini caranya. Kita bisa jelasin pelan-pelan sampai tante Seruni mau nerima kita" ujar Zizah dengan nada pesimis di akhirnya

"Mamah bee kenapa harus tante" lirih Arhan sembari memeluk istrinya

"Ibu" ujar zizah dengan tersenyum.

"Hmm baunya wangi nih" Arhan berusaha mengalihkan perhatian, karna raut sang istri sedih

"Aku bikin kue, cobain ya" ujar zize mengajak suaminya.

Arhan mengangguk semangat.

***

Pagi ini Azizah sedang disibukkan dengan berbagai tetek bengek membuat kue.

Walaupun baru 1 bulan, Azizah sudah mempunyai pelanggan kue terkadang juga zizah diminta tolong untuk mendekorasi.

Para tetangga kagum dengan ketrampilan yang dimiliki Azizah.

Terkadang juga Azizah membawa kue untuk diicip ibu arisan atau ibu di tk nya zura.

Arhan tak melarangnya, dia malah mendukung apapun yang dilakukan sang istri. Asal ingat kesehatan.

Terkadang Arhan juga membantu jika ada pesanan banyak, atau membantu mendekorasi.

"Ibunn zula mau bantuu" ujar zura yang sudah rapih dengan seragamnya.

"Eh gak boleh sayang, kamu sudah cantik begini"

Love Story (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang