Restu (5)

960 72 61
                                    

"PERGI KALIAN"

Semuanya kaget dengan teriakan mamah Seruni, terutama Zura yang memeluk erat sang bunda.

"Ibunn" lirih zura ketakutan.

"Mamah, kenapa ?" ujar Arhan heran.

Mamah Seruni menatap mereka dengan kebencian, terutama pada Azizah.

Zura menatap perempuan parubaya itu dengan ketakutan dan berkaca-kaca sembari memegang erat tangan bundanya.

Sedangkan Zizah hanya merunduk tak berani menatap nenek dari anaknya.

Tiba-tiba Mamah Seruni menarik kencang tangan Zize dan Zura, membuat zura menangis kencang.

Arhan dan papah Faisal langsung mencegah tindakan gila ini.

"Mamah apa2an sih" bentak Arhan

"Nakk" Azizah bergetar sambil memeluk erat anaknya yang menangis kencang.

Dia mengelus tangan sang anak yang memerah.

"Apa2an?"

"Kamu yang apa2an, kenapa kamu membawa perempuan udik ini dengan anak yang gak jelas asal usulnya" ucap mamah seruni.

Hal tersebut membuat semua orang kaget dengan perkataanya.

Azizah segera menutup telinga Zura.

"Maksud tante apa ya? tante boleh menghina saya sepuasnya, tapi jangan pernah menghina anak saya" ujar zizah dengan nada keras dan mata tajam.

"Sayang yang tenang ya" ujar Arhan, karna melihat zura semakin ketakutan

"Maaf han, aku gak bisa. Kamu bisa liat sendiri kan?"

"Lebih baik aku hidup berdua dengan zura daripada harus masuk ke lingkup api" ucap zizah keras, lalu menggendong sang anak keluar yang mulai ketakutan.

"Azizahhh" itu suara pak Faisal sambil berlalu mengejar Azizah.

Arhan menatap benci mamahnya.

"Aku gak perduli suka atau tidak mamah sama Azizah. Aku akan tetap menikahi Azizah ada atau tidaknya restu dari mamah" ujar Arhan menatap benci mamahnya.

Saat Arhan akan pergi, mamah Seruni mencegah perginya Arhan.

"KALO kamu lebih memilih dia , artinya kamu PERGI DARI SINI" usir mamah Seruni

Arhan menatap nanar sang mamah dengan raut tak percaya.

"Oke Arhan akan pergi".

"Tanpa Bawa Apapunn" bentak mamah Seruni

Arhan menatap nanar sang mamah.

"Oke mah" Arhan menyerahkan semua fasilitasnya.

"Perlu mamah tau, zura adalah darah daging Arhan yang artinya itu cucu mamah." ujar Arhan sambil memberikan bukti DNA pada mamahnya.

"Jangan sampai mamah menyesal nanti" ujar Arhan menatap tajam. sembari melenggang pergi menyusul anak dan calon istrinya.

Mamah Seruni menatap kepergian anak keduanya tanpa ekspresi.

****

"Papah mohon sama kamu, jangan pergi. Tetap bersama Arhan" lirih papah Faisal mencegah calon istri anaknya.

Azizah menggeleng keras, sedangkan zura menangis kencang sembari memeluk erat bundanya.

Dia ketakutan dengan situasi ini.

Love Story (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang