My Secretary (10)

1.2K 76 16
                                    

Azizah tercengang dengan orang yang ada di balik hoodie tersebut.

"Halo pelakor" ujar Dania dengan wajah menyeringai

Azizah berusaha melepaskan cengkraman Dania namun tenaganya kalah kuat

"Kalo elu berontak, gue pastiin keluarga Mahendra gak akan punya penerus" ancam Dania

Ancaman Dania membuat Azizah sedikit menciut.

"Mau apa kamu" ujar Azizah sambil menatap tajam Dania

"Cuma mau kenalan aja sama istri Pratama Arhan, secantik apa sh samle membuat Arhan berpaling" ujar Dania sambil mengelus pipi Azizah

Membuat Azizah memalingkan wajah.

" Jangan macem-macem ya Dan, aku bisa teriak dan kamu akan ditangkap polisi"

"Karna sekarang kamu buronan" Bentak Azizah

"Wii takuttt, buronan?"

"Tenang aja gue akan menyerahakan diri ke polisi" ujar Dania tak lama dia menyeringai

"Tapi setelah gue membunuh lo dan calon bayi yang ada di kandungan" unar Dania sembari mengeluarkan pisau dari saku baju

Membuat Azizah mundur selangkah

Tak lama ada yang mengetok pintu

Knock Knock Knock

"Love....."

Dania dan Azizah sama2 terdiam.

"Arhan" lirih zizah

Saat Azizah akan berteriak memanggil Arhan, Dania langsung membekap mulut Azizah dan menyeret keluar.

"Hmmpp" ujar Azizah sambil terus upaya melepaskan tangan Dania

"Azizahh..." panggil Arhan saat melihat istrinya di sekap dan diseret oleh Dania keluar dari toilet

"DAN... GILA LU"

"Lepasin istri gue " bentak Arhan

Dania tak gentar dengan bentakan Arhan.

srek

Bahkan dia mengeluarkan pisau dari dalam sakunya.

Semua security siap menangkap Dania.

"Love kamu yang tenang ya aku akan menyelamatkan kamu" ujar Arhan

Azizah hanya mengangguk.

"Akhhh" tiba2 Dania berteriak

Dari arah belakang dia dicekal oleh security

Karna tak melihat, pisau tergores di lengan Azizah

"Akh"

"Love"

Dania dibawa oleh security, Arhan sigap memeluk istrinya.

"Kamu gpp?" tanya Arhan

"Tergores sedikit" ujar zizah sembari menahan perih di lenganya.

Arhan segera membawa istrinya untuk diobati di pertolongan medis.

****

Azizah pulang dengan keadaan tangan di perban. Membuat mamah Lauza berteriak histeris.

"Kamu gimana sih han gak bisa jaga menantu mamah" omel mamah Lauza

Membuat Arhan tutup telinga

"Zizah gpp kok mah, kandunganya juga aman" ujar Zizah meyakinkan

"Tetep aja mamah khawatir" ujar manah hampir menangis

Love Story (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang