Restu (7)

875 73 63
                                    

Azizah ditenangkan oleh ibu-ibu di pasar.

Tak lama Arhan menghampiri sang istri, yang sudah lemas dengan jejas air mata.

"Zah..." ujar Arhan

Azizah segera memeluk suaminya.

"Zura gak adaa, maafin aku" isak zizah

Arhan hanya bisa mengelus istrinya, dia mau marah. Tapi gak mungkin dengan keadaan seperti ini.

Dia mengajak sang istri untuk melapor ke polisi, namun ternyata tak bisa karna belum 24 jam.

Arhan dan Asnawi  dibantu petugas keamanan mencari zura sampai ke sudut pasar, namun tak ada yang menemukanya.

Sedangkan Azizah terus terisak menangis, mencari anaknya. Dia ditenangkan Maikha di dalam mobil.

"Zuraa....Zuraa kamu dimana" racau zizah

"Sabar ya mba, kita berdoa smoga zura ditemukan" ujar Maikha.

"Gimana mas?" tanya Maikha yang melihat sang suami menghampirinya

Azizah segera bangun dan menatap penuh harap jawaban Asnawi.

Asnawi menggeleng sambil memandang Azizah meminta maaf.

Azizah semakin menangiss kencang, membuat Maikha menenangkanya.

Arhan datang dengan tampang yang tak bisa diartikan.

"Kita pulang" ujar Arhan akhirnya

Azizah membeliakan mata, bagaimana bisa Arhan memutuskan untuk pulang disamping anaknya belum pulang.

"Zura belum ketemuu mas, kenapa pulang hah? Jahat kamu" bentak zize

"Kalo gak mau cari, biar aku. kamu memang bukan ayah yang baik" lanjut zize dengan mata tajam.

Arhan hanya diam, saat istrinya histeris dan memaksa turun. Asnawi dan Maikha sampai kewalahan menenangkan zizah. 

"Mba udahh" ujar Maikha lirih

Arhan menahan istrinya kuat lalu menutup pintu mobilnya.

"Wi kamu yang nyetir ya, biar aku disini" ujar Arhan

Asnawi menuruti kata Arhan, dia menyetir mobilnya.

Azizah terus histeris sambil memukuli suaminya.

"ANAK AKU itu hann kenapa kamu jahat sekalii"

"Kalo gak mau cari lepasin aku, biar aku ibunya yang cariii aaaa" histeriz zize

Arhan hanya diam sembari memeluk istrinya.

Lama-lama karna dia lelah, Azizah hanya bisa terisak pelan sembari meracau nama anaknya.

Maikha menatap ke belakang dengan pandangan pilu. Dia bisa merasakan ini semua, karna dia juga seorang ibu.

"Zuraaa, maafin ibunn nak. Andai kita langsung beli cupangnya. Pasti kamu gak ilang"

"Zuraa ayo kamu dimana, kita cari ikan cupangnya"

"Maafin ibun nak" racau zizah

Racauanya membuat Arhan menatap pilu istrinya.

***

Sudah 24 jam namun zura belum juga ketemu. Arhan sudah melapor ke kantor polisi. Sampai sekarang belum kabar.

Arhan juga sudah mengabari para kerabatnya, mereka tercengang.

Marselino yang posisinya di luar negeri sangat cemas karna tak bisa mencari ponakanya.

Sedangkan Amar dan Shayne membantu dari Jakarta.

Love Story (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang