12. Terbuai dan Terkejut

12.2K 642 7
                                    

Emran menghela nafas sabar. Ella yang tidak bisa berenang ingin berenang di laut jelas saja akan mengandalkannya.

Lihat, Ella seperti serangga yang menempel ditubuhnya dan sulit dilepaskan.

"Indahnya," Ella menatap terumbu karang di dalam air yang diisi banyak sekali ikan. "Hati-hati, Emran. Kakimu nanti terluka,"

"Terima kasih atas perhatiannya, jadi bisakah kita berhenti?"

Ella mendengus sebal. "Iya! Aku sudah puas melihat mereka," jawabnya.

Tanpa banyak kata, Emran pergi ke daratan lalu menurunkan Ella di pasir putih tanpa kerang-Kerangan.

"Ha~ ini benar-benar seperti healing," Ella berjingkrak pelan. "Oh iya, Emran. Aku ingin membuat istana pasir,"

Emran mengkode Emi untuk mengurus Ella.

Emran pergi begitu saja tidak merespon, dia kembali ke tempat duduknya, meminum minumannya lalu menerima panggilan dari ayahnya.

"Dasar menyebalkan! Hidupnya sungguh tidak asyik!" dumelnya sambil mengikuti Emi.

Ella terlihat senang melihat semua alat-alat itu. Kekanakan memang seperti anak kecil namun dia suka. Dia akan membuat istana pasir yang megah untuk Ardi ah tidak maksudnya untuk Emran.

Ella terus asyik sendiri membuat istana, Emran pun asyik berbincang dengan ayahnya.

"Daddy sempat kecewa karena masalah besar ini kau menyembunyikannya! Kau takut daddy menyakiti Ella? Itu tidak mungkin!" Amuk Samuel di sebrang sana sambil melihat para pengkhianat tengah di pukuli di sel hukuman.

"Aku hanya tahu, Daddy tidak pandang bulu, apalagi menyangkut bisnis gelap kita," Emran melirik Ella yang asyik sendiri.

"Dad, sangat menyukai Ella sebagai menantu, dia seperti hoki untuk daddy, jadi cepatlah bawa dia kemari, semua urusan tentang malam itu akan daddy urus secepat mungkin,"

Baguslah kalau begitu, Emran merasa pekerjaannya berkurang, bebannya berkurang.

"Ella sudah mengetahui pernikahan kalian yang rahasia itu?"

"Tidak, dia tidak tahu seperti orang bodoh,"

Samuel terkekeh, Ella menggemaskan. "Dia akan selucu ibumu dulu," tebaknya. Samuel terlihat tengah bernostalgia dengan mendiang istrinya.

Kisahnya hampir sama. Pernikahan mereka rahasia, ibu Emran seperti kucing liar karena belum mengetahui fakta itu.

"Ella tidak seperti ibu, dia bodoh."

Samuel hanya terkekeh. "Daddy harus menghukum para pengkhianat, jangan lupa bawa Ella kemari,"

"Baik, dad. Akan kuusahakan secepatnya,"

***


"Ini, kuberikan untukmu," Ella menarik lengan Emran yang berjalan terlihat enggan. Dia sampai harus mengeluarkan tenaga untuk menuntun Emran.

"Pasir?" Emran terlihat tidak tertarik atau takjub melihat istana luas dan bagus itu.

Ella terlihat jago bermain dengan pasir.

"Astaga! Istana, ada makna dari ini.. Aku tahu ini pas-"

Emran menghentikan kebawelan Ella dengan mengecup lehernya lalu kembali ke kursinya setelah memotret sekali.

Ella yang tertangkap kameranya saja sedang melongo bodoh saking cepatnya.

"Kau memotret apa, Emran!" Ella bergegas mengejar langkah kaki Emran yang lebar. Dia tidak terima.

Hidden Husband (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang