HAPPY READING
Matahari pagi tak se-terik biasanya di Seoul pagi ini. Mungkin karena bulan telah berganti, dan telah memasuki musim gugur. Kebanyakan orang terlihat menggunakan kardigan atau sweater yang dapat menghangatkan tubuh mereka.
Tak terkecuali para murid di Netherland. Di perpustakaan, terlihat Heeseung dan 2 orang murid berbeda tingkatan yang seringkali menemaninya, kini tengah duduk melingkar di meja baca di ruangan penuh buku itu.
"Jadi intinya, Rora tidak berhasil memenangkan olimpiade itu?"
"Bukan begitu," Hyunseo menggeleng menanggapi pertanyaan Hyein yang entah sudah ke berapa, "aku pikir, mungkin saja terjadi sesuatu dengan Rora, sampai-sampai dirinya didiskualifikasi. Kamu tahu, kan, Rora bukan orang yang mudah menyerah."
Helaan napas Hyein kembali terdengar di rungu 2 orang berbeda gender di ruangan itu. Gadis dengan bunny theet yang menggemaskan itu menyembunyikan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja.
"Aku benar-benar takut sekarang," Suara Hyein teredam, tapi Hyunseo dan Heeseung masih dapat mendengarnya dengan baik.
"Kami juga takut, adik Hyein." timpal Heeseung. Satu-satunya laki-laki diantara mereka bertiga itu pun ikut menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan.
Hyunseo yang melihat kedua temannya, hanya mampu menghela napas panjang. Ia menopang dagu sembari melamun untuk sedikit mengosongkan pikiran. Pembicaraan pagi hari yang cukup berat, ditambah dengan keadaan perut yang kosong membuat Hyunseo mau tak mau ikut melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Heeseung dan Hyein.
Semuanya berawal pagi tadi, saat orang-orang berbondong-bondong melihat ke mading yang baru saja diperbarui. Heeseung yang kebetulan baru sampai, segera mengikuti langkah orang-orang yang langsung saja membawanya menuju berita besar yang cukup menggemparkan.
Jung Rora has been disqualified from the International Science Olympiad in Singapore to Study Science/S3
Nama Rora tertulis jelas di list peserta olimpiade S3, atau Singapore to Study Science-- yang merupakan nama perlombaan tersebut, bukan sebagai pemenang namun sebagai peserta yang telah didiskualifikasi. Yang mana hal itu berhasil menggemparkan warga sekolah.
Heeseung awalnya bingung, karena bagaimanapun, Rora sangatlah pintar menurutnya. Gadis itu tidak mungkin didiskualifikasi tanpa sebab. Rasa penasaran itu pun tak kunjung terjawab, sebab pihak sekolah belum memberikan penjelasan mengenai keadaan Rora saat ini.
Belum selesai dengan rasa penasarannya, Heeseung justru dikejutkan dengan suara seseorang yang berucap keras didepan Hyein dan Hyunseo.
3 orang gadis tak ia kenal yang entah mempermasalahkan apa, terlihat dengan jelas berlagak congkak lalu diikuti dengan tawa. Mereka terlihat sangat menyebalkan di mata Heeseung, dan jujur ini adalah pertama kalinya Heeseung melihat 3 perempuan itu.
Heeseung sedikit mengerang, lalu menegakkan tubuhnya. Ia menghela napas berkali-kali untuk menenangkan detak jantungnya.
"Aku benar-benar khawatir dengan adik Rora sekarang." ucap Heeseung pelan.
"Ada banyak hal yang aku takutkan, kak." Hyein berucap gusar di tempatnya. Gadis itu memainkan jari-jarinya, menghalau rasa gugup yang tiba-tiba saja muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Différent [✓]
Fanfiction❝Life is based on differences between two people with different bodies❞ © matchavesper, 2023.