typo bertebaran
___________
"Aku ingin kita berpisah" kedua alis Sunghoon menyatu, wajahnya terlihat marah setelah mendengar ucapan Jake yang menurutnya semudah itu untuk memutuskan dan mengatakannya.
"Apa maksudmu? Itu tidak akan pernah terjadi" suara Sunghoon dalam dan berat, ia menatap tajam Jake yang tengah menatap langit malam hari itu.
Menurut Sunghoon itu ide yang buruk, apa Jake tidak memikirkan perasaan mereka? Apa lelaki itu tidak memikirkan bagaimana perasaannya? Masih ada banyak cara selain apa yang baru saja diucapkan Jake, mereka bisa mengatakan yang sebenarnya tentang hubungan keduanya pada orang tua mereka atau cara lain selain harus berpisah.
"Lalu apa? Apa yang harus kita lalukan?" Bisa Sunghoon lihat dari sorot mata Jake yang terlihat putus asa. Lelaki itu menghela nafas panjang sebelum berbicara.
"Aku akan bicara pada mereka" Jake refleks menarik tangan Sunghoon yang hendak melangkah pergi. Matanya yang berair menatap lelaki itu dengan putus asa.
"Tidak, apa kau tidak bisa melihat tatapan mereka tadi? Bagaimana ibumu dan ayahku saling menatap? Mereka saling mencintai"
"Lalu, kau mengorbankan hubungan kita untuk itu? Jake, apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaanku?" Suara Sunghoon mulai meninggi diiringi emosinya yang sudah tidak terkendali. Ia menatap Jake yang kali ini tidak bisa lagi menyembunyikan air matanya.
"Aku akan melakukan itu demi ayahku" ucap Jake setelah terdiam beberapa saat, rasanya benar-benar sangat sakit saat mengatakannya namun Jake harus mengatakan itu. Ia bisa melihat tatapan milik ayahnya, bagaimana Ayah dan Ibu Sunghoon saling memandang satu sama lain.
Ia hanya tidak ingin membuat Ayahnya sedih jika Dia mengetahui hubungannya dengan anak calon Istrinya. Jake rela mundur bahkan mengorbankan perasaannya demi Ayahnya yang sudah lama berjuang demi dirinya.
Jake tahu tidak akan mudah untuk melupakan perasaannya pada Sunghoon begitu saja. Hampir 3 tahun keduanya bersama, tidak pernah ada masalah dalam hubungan mereka namun tiba-tiba hari ini sebuah masalah besar harus membuatnya rela mengorbankan perasaannya.
Jake pikir, ini hanya masalah waktu untuknya dan juga Sunghoon untuk bisa menerima kenyataan dan perlahan melupakan perasaan masing-masing.
"Kau melakukan ini demi Ayahmu, tapi kau sama sekali tidak memikirkan bagaiamana perasaanku. Bahkan kau tidak bertanya sama sekali. Kau tahu, kita hanya perlu mengatakan yang sebenarnya-"
"Park Sunghoon!" Jake membentak, yang berhasil membuat Sunghoon seketika terdiam. Sunghoon sedikit terkejut karena baru kali ini Jake berteriak padanya.
"Ayahku sangat mencintai Ibumu begitu juga sebaliknya. Bagaimana mereka saling memperlakukan satu sama lain, aku berpikir akan sangat jahat jika kita mengatakan hal yang sebenarnya pada mereka. Jika pun mereka akan mengerti dan memilih mengalah untuk kita, apa kau tega melihat mereka terluka? Bukankah lebih baik kita yang mengalah?"
Suara Jake menggema ditengah kesunyian taman kota malam itu, suaranya bergetar menandakan ucapan itu begitu menyakitkan. Keduanya saling menatap dalam diam, menyelam dalam tatapan mata masing-masing juga perasaan mereka 3 tahun ini yang mungkin akan menjadi kenangan dan terlupakan setelah ini. Mereka bisa melihat tatapan menyakitkan dari sorot mata masing-masing malam itu.
"Percayalah, ini hanya soal waktu. Kita akan terbiasa dengan itu dan kita akan melupakan perasaan ini" ucapan dari Jake itu menjadi penutup pertemuan terakhir mereka sebagai sepasang kekasih dan lelaki itu berusaha menghindari Sunghoon sampai hari pernikahan orang tua mereka.
Flashback Off
______________
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the star
Fanfiction{End} Jake bertemu dengan kekasihnya yang ternyata akan menjadi adik tirinya. ⚠️ Mature 💢 Mpreg