'37'

791 75 4
                                    

typo.

_________

Jake baru saja membersihkan tubuhnya sekarang dirinya kini tengah melihat dirinya di depan cermin. Jake mengusap perutnya tingga dua bulan lagi sebelum dirinya melakukan operasi sesar! rasanya dirinya masih ingin merasakan sentuhan sunghoon ketika mengusap dan mencium perut buncitnya!

"Apa kau tidak merindukan ayahmu?" Tanya Jake yang langsung mendapat reaksi dari dalam perutnya!

Jake tersenyum "Papah juga!"

"ehh sebentar apakah sunghoon cocok di panggil ayah atau daddy? Sayang apakah kau ingin memanggil dia Ayah atau daddy?" Tanya Jake pada perutnya

'Tok tok'

Jake terkejut lalu berjalan untuk membuka kamarnya!

"Makan malam sudah siap Tuan muda"

Jake tersenyum lalu mengangguk! Dia pun ke bawah untuk makan malam bersama Ayahnya yang pastinya sudah menunggunya di meja makan.

Tuan Sim melihat Jake yang masih mendiamkannya! Jake melihat Ayahnya yang masih belum memulai makan malamnya.

"apakah ada yang kita tunggu?" Bingung Jake dia mengira bahwa ada hidangan yang belum jadi.

"Jake" Panggil Tuan Sim yang membuat Jake langsung menolehkan kepalanya

"Calon suamimu akan datang dan kita sedang menunggunya"

'Brak'

Tuan sim terkejut ketika Jake menggebrak meja dengan sangat keras! Sungguh Jake sangat kesal pada ayahnya

"Apa ayah tidak mengerti?" Tanya Jake dengan menatap ayahnya tidak percaya

Tuan Sim menatap Jake "Kau sudah tidak menyayangi ayah Jake? Aku tidak pernah menuntutmu! Bisakah kau menuruti permintaan ayah?" Sendu Tuan Sim yang membuat Jake terdiam.

Dirinya selalu luluh jika sang Ayah menunjukkan sisi lain darinya! Apalagi dia adalah Ayah tunggal.

Jake terduduk rasanya dirinya ingin menangis dengan nasibnya. Apakah memang sebenarnya jodohnya bukan Sunghoon sehingga tuhan terus saja berusaha memisahkan keduanya.

"Baiklah" Ucap Jake tanpa menatap Sang ayah

"Dia rekan bisnis ayah! Dia orang yang sangat bertanganggung jawab dan ayah yakin kau akan menyukainya"

Jake hanya menunduk dengan air mata yang sudah turun! Sungguh sebenarnya dirinya tidak ingin menangis hanya saja sepertinya anaknya yang menangis karena tak rela jika dirinya bersama orang lain yang bukan sunghoon.

Jake beranjak dari duduknya "Sepertinya aku sudah tidak bernafsu untuk makan malam"

"Apa kau tidak ingin melihat calon suamimu? Dia sudah berada di belakangmu Jake" Ucap Tuan Sim

Jake mengepalkan tangannya! Sungguh dirinya tidak bisa berpaling dari Sunghoon sehingga melihat calon suaminya yang bukan sunghoon membuat dirinya benci.

"Ayah! Lebih baik aku sendiri membesarkan anakku dari pada harus menikah dengan orang yang tidak aku cintai" Ucap Jake dengan menatap Ayahnya tanpa melihat orang di belakang dirinya!

Jake akan melangkah namun tangannya di cekal oleh Sunghoon "Tapi aku masih sangat mencintaimu!"

Jake terdiam ketika mendengar suara itu! Suara yang selalu menenangkannya! suara yang sangat dirindukannya.

"Aku tidak bisa melepaskanmu! cintaku semakin hari kian menambah-"

Jake langsung memeluk tubuh Sunghoon yang membuat sunghoon langsung mendekapnya! pelukan yang sangat hangat  itu kembali.

"Kumohon menikahlah denganku tanpa ada penolakan! Aku mencintaimu sim jaeyun" Ucap Sunghoon di ceruk leher Jake.

Jake semakin mengeratkan pelukannya walaupun tubuh mereka terhalang oleh perut Jake "Aku juga mencintaimu! sangat"

'Ekhem'

Suara deheman dari Tuan Sim membuat keduanya tersadarkan dan langsung melepaskan pelukannya!

"Ayo kita makan terlebih dahulu! Jake kau harus makan tepat waktu! Melepas rindunya nanti di kamar kalian! Ayah sudah sangat lapar sekarang" Ucap Tuan Sim

Sunghoon membungkuk "Maafkan atas keterlambatanku Ayah!"

Nyonya Park yang sudah berada di meja makan tanpa di suruh duduk melihat putranya "Ini salahku karena aku pergi ke salon terlebih dahulu! Aku harus cantik karena ingin bertemu besanku" Nyonya Park dengan menyalipkan rambutnya

Jake lamgsung memeluk sang ayah dan mengucapkan terimakasih "Maafkan aku sudaheninggikan suaraku padamu! Terimakasih sudah menerimakau dan Sunghoon"

Tuan Sim mengusap kepala Jake "Ayah mengerti perasaan mu"

Jake rasanya malu! Bagaimana dia tidak menoleh dan tidak menyadari kehadiran keduanya. Sunghoon menarik kursi dan mendudukan Jake kembali di tempatnya.

Lalu dirinya duduk dan langsung menarik tangan Jake untuk di genggamnya dan di simpan di pahanya.

"baiklah sebelum acara lamaran sebaiknya kita makan terlebih dahulu" Ucap Tuan Sim yang mendapat anggukan dari semuanya.
--------
Tuan Sim melihat tautan tangan kedua anaknya yang tak pernah lepas itu! karena tangan kanan Jake di genggam erat Sunghoon maka dari itu sunghoon menyuapi Jake.

"Aku akan buatkan susu untukmu" Ucap Sunghoon dengan akan beranjak namun Jake menahannya

"Biarkan bibi yang membuatnya!"

Tuan sim yang melihat itu menggelengkan kepalanya "Sunghoon sebaiknya kau mengingaplah disini! sepertinya anak dan cucuku tidak ingin berpisah darimu"

Sunghoon tersenyum "Aku memang akan meminta ijin pada Ayah untuk sekarang timggal disini! Bahkan aku sudah membawa pakaianku"

Tuan Sim terkejut dirinya tidak percaya sunghoon segemblang ini.

"Boleh tapi kau dikamarmu yang dulu! Aku tidak akan mengijinkanmu tidur berdua sebelum menikah" Larang tuan Sim

Nyonya Park tertawa dengan anggun "walaupun kau melarang mereka! mereka tetap akan tidur berdua dan memangnya apa bedanya tidur sebelum dan setelah menikah? toh Jake sudah mengandung cucuku"

Tuan Sim tertampar dengan perkataan itu! benar juga untuk apa dirinya melarang padahal Jake sudah di sentuh oleh Sunghoon.

Jake tersenyum malu mendengar itu! "Ibu! apa ibu juga akan menginap disini?"

Tuan Sim mengangguk "Kau bisa tidur di kamar manapun termasuk kamarku" Nyonya Park menatap julid pada Tuan Sim

"AYAH" teriak Jake

"Aku hanya bercanda" Ucap Tuan Sim yang mendapat delikan dari Nyonya Park

"Tidak! Aku akan pulang! Sunghoon kau tak usah menganyatkan ibu karna Ibu sudah meminta supir untuk menjemputku"

Sunghoon menganggukkan kepalanya!

___________

Rewrite the starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang