'29'

1K 78 17
                                    

typo.

________

J

ake sedang memeriksa kehamilannya betapa bahagia dirinya melihat USG yang memperlihatkan perkembangan anaknya! Dirinya awalnya tidak percaya bahwa dirinya bisa mengandung seorang anak dan sangat marah pada Ayahnya yang menyembunyikan kondisi Jake tentang rahim yang dimilikinya.

Namun ketika melihat dan mengingat bagaimana ayahnya sangat menjaganya membuat dirinya mengerti. Bahwa Ayahnya mengira bahwa Jake tidak akan pernah berhubungan bersama laki - laki.

Sehingga Jake lebih memilih berbohong pada Ayahnya bahwa dirinya ingin melanjutkan pendidikan padahal dirinya hanya ingin melahirkan anaknya dengan menyembunyikan fakta ini dari semua orang karena Jake tidak ingin membuat Ayahnya kecewa.

"Dimana pasanganmu Tuan Sim? Kenapa anda selalu sendiri kemari" Tanya Dokter Sean dengan tersenyum manis dan memberikan foto usg beserata hasil pemeriksaan pada Jake

"Dia sedang bekerja"

"Oh semoga pekerjaan cepat selesai dan minggu depan bisa menemanimu untuk check up"

Jake hanya tersenyum menanggapi itu! Dia pun pergi untuk melakukan pekejaan paruh waktu dia kafe yang maan Sunghoon pernah mengantarnya. Sebenarnya tanpa bekerja uang Jake cukup namun dirinya merasa bahwa hanya diam di rumah membuat dirinya jenuh.

Selama Sunghoon di rumahnya dirinya selalu berbohong dengan pergi kuliah padahal dirinya bekerja.

Jake mengernyitkan alisnya ketika sebuah mobil berhenti di depannya yang sedang menunggu taksi! Dirinya terkejut ketika Sunghoon keluar dari mobil dan langsung memeluknya.

Jake terdiam dia masih bingung mengapa Sunghoon kembali ke Jerman! Apakah dirinya kembali sakit? Jake segera mendorong bahu Sunghoon dan melihat wajah Sunghoon yang kini sedikit bengkak.

"Apa penyakitmu kambuh? Mengapa kau kembali ke Jerman?" panik Jake

Sunghoon hanya menatap Jake tanpa mengatakan apapun.

"Hey! Jawab Sunghoon! Apa kau akan mendiamkan Kaka....."

Sunghoon langsung menangkup wajah Jake dan mencium bibir ranumnya! Dirinya akan membungkan bibir Jake jika dirinya terus mengatakan bahwa Jake adalah kakaknya.

Jake terkejut lalu berusaha mendorong bahu Sunghoon! "Apa yang kau lakukan?" Marah Jake dengan menatap Sunghoon tajam.

"I love you more than what I can say, I will always love you when you tell me to stop, I will continue to be with you even if you tell me to go! Whatever it is, I will continue to love you and be by your side in any situation. I won't give up now" Ucap Sunghoon lembut dengan menyatukan kening mereka masa bodoh dengan orang - orang yang melihat keduanya.

Jake terdiam dirinya bisa merasakan detak jantungnya terpacu sanhat cepat akan perkataan Sunghoon. Bagaimanapun dirinya sama yaitu sangat mencintai orang di depannya tidak akan ada yang bisa menggantikan Sunghoon dihatinya. Namun Dirinya tidak bisa bertindak egois! Dirinya tidak bisa mementingkan dirinya sendiri! Dirinya harus memikirkan kedua orang tuanya dan masa depan anaknya.

"Aku ingin menjadi Ayah yang baik untuk anak kita"

Jake terkejut dengan perkataan Sunghoon dirinya langsung mendongakkan kepalanya. Sunghoon menangkup wajah Jake "Kumohon jangan jadikan aku laki - laki brengsek yang tidak bertanggung jawab dengan menelantarkan dirimu dan anakku"

Jake menepis tangan Sunghoon dari wajahnya "Apa yang kau katakan! Apa kau berhalusinasi!?" Teriak Jake

sebenarnya dirinya sangat takut sekarang bahwa Sunghoon mengetahui kehamilannya lalu akan merusak rencananya untuk tinggal berdua dengan anaknya dan melihat Sunghoon menikah dengan perempuan seperti apa yang di harapkan ibunya.

Sunghoon mengalihkan atensinya dari tangan yang dihempaskan oleh Jake kepada Jake yang kini menatapnya dengan sengit namun Sunghoon bisa melihat mata Jake yang memancarkan ketakutan! Dirinya langsung memeluk sang terkasih dan mengelus kepalanya.

"ayo kita bicarakan di rumah" Ucap Sunghoon agar Jake lebih tenang.

Sunghoon pun memasukkan Jake pada mobilnya dan membelikan ice cream untuk Jake agar sang terkasihnya berkepala dingin dan moodnya kembali baik.

Jake hanya diam melihat ice cream yang kini mulai mencair dirinya terus berfikir dari mana Sunghoon mengetahui tentang kehamilannya? Tidak mungkin jika Dokter Song yang memberitahunya.

"Apa tidak ada sesuatu yang ingin kau makan?" Tanya Sunghoon lembut pada Jake yang kini sudah duduk di sofa apatemennya.

Jake kembali berdiri dan menatap tajam Sunghoon "Hoon apa yang kau lakukan? Bukankah kita sepakat akan menjadi saudara yang baik! Kumohon aku tidak ingin ini...... Tolong lupakan aku dan menikahlah dengan pilihan ibumu"

__________


Rewrite the starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang