'8'

1.6K 94 3
                                    

typo bertebaran

________________

Jake benar-benar terkejut begitu Sunghoon mendekatinya dan langsung menarik dagunya sebelum kedua bibir mereka bertemu. tangannya manarik pinggang ramping Jake dan memojokan tubuh Jake pada pintu. Ciuman itu tidak lama, hanya satu menit dan tautan bibir mereka terlepas lalu Sunghoon membuka suaranya.

"Jake, aku mencintaimu" ucap lelaki itu dengan senyuman kecil menatap manik cokelat sayu Jake dan sebelum lelaki itu membuka suara Sunghoon kembali menyambar bibirnya membawa Jake ke ciuman yang lebih dalam dan panas, kedua matanya melingkar dileher lelaki itu menikmati setiap lumatan lembut bibir Sunghoon. Kedua tangannya mengangkat tubuh Jake dan meletakannya di meja kerjanya

"Kau selalu terlihat sangat manis" Jake hanya tersenyum mendengar ucapan itu, kedua tangannya menangkup pipi Sunghoon dan mengusapnya lembut.

"Kau tahu? Aku berusaha menahan diriku untuk tidak memperkosamu disini" sekarang Jake tidak bisa untuk tidak terkejut, baru kali ini Sunghoon mengatakan hal seperti itu. Itu sangat terang-terangan dan sialnya Jake tidak bisa menyembunyikan senyum dan rona merah dipipinya.

"Dasar mesum!" hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Jake untuk menutupi rasa malunya, bayangan panas antara dirinya dan Sunghoon beberapa malam kemarin terlintas kembali dikepalanya.

Lelaki itu segera tersadar begitu Sunghoon kembali menciumnya dan setelahnya mereka memutuskan untuk pergi ke roof top rumah sakit.

Selama mereka berkencan 3 tahun, keduanya memang sudah sering menghabiskan waktu berada di roof top setelah istirahat makan siang. Biasanya Jake akan pergi ke rumah sakit dan mengajak Sunghoon makan siang bersamanya atau mereka akan menikmati senja jika keduanya sama-sama tidak memiliki kesibukan di waktu sore.

Tidak ada suara percakapan apapun, Jake hanya menatap langit berwarna jingga didepannya. Sedangkan Sunghoon hanya menatap wajah lelaki manis yang mengisi ruang kosong dihatinya selama 3 tahun ini, hembusan angin membuat helai foni milik Jake menutupi mata lelaki itu. Terlihat sangat cantik dimata Sunghoon bagaimana rambut hitam milik lelaki itu bergerak, senyuman manis Jake dan mata cokelat terang lelaki itu yang tidak pernah bisa Sunghoon lupakan setiap detiknya.

Lelaki itu baru mengalihkan pandangannya saat merasakan nyeri dibagian rusuknya, perutnya terasa tidak nyaman dan Sunghoon tahu gejala itu kambuh kembali karena memang tidak sekali dua kali ini terjadi padanya. Tapi ia selalu mengabaikannya sampai rasa sakit itu perlahan mereda.

"Apa kau baik-baik saja?" suara Jake memecah keheningan diantara mereka, lelaki itu mengerutkan keningnya melihat wajah Sunghoon yang terlihat pucat dan seperti menahan rasa sakit. Sebelum Jake menaruh rasa curiga, Sunghoon segera mengubah ekspresinya dan tersenyum kecil pada kekasihnya. Lelaki itu menarik tubuh Jake mendekat, tangan kirinya merangkul lengan lelaki itu.

"Bagaimana jika malam ini kita berkencan? Sudah lama kita tidak melakukannya bukan?" ucap Sunghoon mencoba mengalihkan topik pembicaraan, sedangkan Jake kini menyandarkan kepalanya dibahu lebar kekasihnya. Lelaki itu menarik sudut bibirnya lalu menyetujuinya walaupun ia masih merasa khawatir pada kondisi Sunghoon.

Mereka memutuskan pergi ke taman kota malam itu setelah memastikan jika pekerjaan mereka telah selesai, suasana taman kota malam ini tidak terlalu ramai mungkin karena memang ini bukan akhir pekan. Mereka hanya berjalan menelusuri taman kota seraya mengeratkan genggaman satu sama lain layaknya pasangan pada umumnya lalu mencari restoran untuk makan malam mereka.

"Kenapa hanya makan sedikit? Makanlah yang banyak" ucap Jake seraya meletakkan irisan daging di mangkuk Sunghoon.

Lelaki itu merasa sedikit aneh dengan sikap Sunghoon akhir-akhir ini. Lelaki itu memang terlihat sedikit kurus sekarang dan nafsu makannya juga memburuk. Jake tahu karena mereka selalu makan bersama. Apalagi makanan diatas meja saat ini adalah makanan kesukaan lelaki itu tapi justru Sunghoon bahkan tidak menghabiskan setengahnya.

Rewrite the starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang