'20'

862 62 15
                                    

typo.

_______________

Jake merasa bingung karena lagi - lagi Sunghoon pergi selama 3 hari bersama Jay, Apakah pergi hangout harus se rutin itu hingga setiap bulan melakukannya?

"Hyung"

Ni-Ki berlari untuk menghentikan langkah Jake yang akan masuk kedalam mobilnya.
Jake menoleh dan menutup kembali mobilnya

"ada apa?"

Ni-Ki dengan helaan nafas yang berat terus menatap Jake "Apa Hyung benar akan pergi?"

Jake mengangguk

Ni-Ki menarik tangan Jake "Mengapa Hyung meninggalkan ku sebelum aku lulus? Apa hyung masih marah padaku? Maafkan aku prof jika memang kau terganggu dengan kelakuan ku"

Jake tersenyum lalu menepuk bahu Ni-Ki "Aku memiliki urusan di sana! Semoga kau bisa lulus dengan nilai terbaik okee"

Ni-Ki hanya menatap Jake yang membuat Jake langsung memeluk dirinya! Lalu mengusap kepalanya dengan berjinjit.

Sayangnya Jake tiba - tiba merasakan mual kembali

"Hyung kau tak apa?"

Jake langsung berlari untuk mengeluarkan isi perutnya, Ni-Ki hanya bisa memijat tengkuk Jake dan mengusap punggungnya.

"Apa Hyung masih sakit?"

Jake mengusap bibirnya lalu tersenyum pada Ni-ki "Aku sudah baik - baik saja, hanya saja rambutmu sangat bau! Apa kau tidak membasuh rambutmu Ni-Ki?" tanya Jake dengan menutup hidungnya yang membuat Ni-Ki tersenyum.

"Maaf Hyung aku stress memikirkan skripsi ku sehingga tidak ada waktu untuk membasuhnya" ni-ki mengusap belakang tengkuknya

Jake menggelengkan kepalanya.

____________________

Dokter Kim melihat Sunghoon "Apa tidak sebaiknya kau pergi ke Jerman?"

Sunghoon menggeleng dan hanya kembali menatap kosong ke samping yang membuat Dokter Kim menghela nafas. Apa yang membuat temannya ini kembali tidak memiliki semangat hidup.

"Jay kau urus temanmu ini Dia sangat keras kepala sepertimu! Pantas saja kalian bersahabat" Ucapnya lalu pergi dari ruangan tersebut.

Jay menatap Sunghoon rasanya dia ingin membunuh temannya ini! Jay tidak mengerti dengan hidup Sunghoon yang seperti roller coster Bahagia sesaat lalu sedih terus begitu hingga mati.

"Apa masih bertengkar bersama kakakmu?" tanya Jay

Sunghoon hanya diam memikirkan semua ucapan yang pernah Jake katakan padanya! Kenangan disaa mereka belum bertemu di makan malam bersama kedua prang tuanya. Kenangan bagaimana dirinya rela menurunkan sifat es nya hanya untuk Jake.

Jay menarik bahu Sunghoon agar melihat ke arahnya "Yaa Park Sunghoon dengarkan aku! Kau tidak boleh hanya pasrah! Bukankah Kau harus menjadi seorang Cogil yang mengejar cintamu! Kenapa kau selalu menuruti perintahnya huh? Disini kau yang dominan dan Kau bisa mengurungnya hanya untukmu! UNTUK APA KAU MEMILIKI APARTEMEN SENDIRI?"

Rewrite the starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang