typo.
_____________
S
unghoon kini sudah kembali dan langsung berkutak dengan pekerjaan kantornya. nyonya Park sekarang tidak menuntut sunghoon dengan permintaannya bahkan dirinya berhenti berusaha untuk menjodohkan Sunghoon.
Sebenarnya dokter albert belum menyarankan Sunghoon untuk kembali dan tetap harus berkonsultasi untuk memeriksa hasi kemoterapi rutinnya namun, Sunghoon memang keras kepala dan juga dirinya merasa tidak bisa melihat Jake agar dirinya benar - benar bisa mengikhlaskannya.
"Terimakasih karena kalian telah percaya dengan kemampuan saya" Ucap Sunghoon untuk menutup meetingnya dan melihat Sang Ibu yang menatapnya dengan bangga.
Sunghoon tersenyum setidaknya dirinya mulai berubah sekarang dirinya bisa lebih dekat dengan ibunya.
"Kau memang anakku" Ucap Sang Ibu bangga
Sunghoon tersenyum namun dirinya terkejut ketika melihat Jay dikantornya dan seperti memang seperti sudah menunggunya sangat lama!
Sunghoon pamit pada sang Ibu untuk menemui sahabatnya yang tampak frustasi tersebut. Jay segera menarik tangan Sunghoon untuk masuk ke mobilnya.
"Kenapa kau kembali dan tidak mengatakannya padaku? Aku sudah menelepon dan juga mengirim pesan padamu tapi kau tak kunjung membalas" Geram Jay yang membuat Sunghoon menatapnya bingung
"Aku sedang meeting"
Jay menghela nafasnya lalu menatap Sunghoon serius "Selama tinggal bersama Jake apakah kau merasakan ada sesuatu yang aneh?" tanya Jay
Sunghoon memicingkan matanya tidak mengerti dengan yang aneh dimaksud Jay "Apa yang kau maksud aneh?"
"Sikap Jake? atau apapun yang berhubungan dengan jake?"
Sunghoon malah semakin menatap Jay "Sebenarnya apa yang ingin kau katakan"
"Apa kau mengingat Dokter song?"
Sunghoon mengangguk tentu saja dia mengingatnya bagaimanapun Dokter song adalah seniornya di Rumah sakit.
"Dia adalah dokter pribadi Keluarga Sim! bahkan yang menangani Nyonya Sim saat melahirkan san juga menangani kanker yang dialaminya hingga beliau meninggal dan sekarang dirinya selalu melakukan check up rutin pada Tuan Sim dan Juga Jake"
Sunghoon mengangguk "Lalu?" Bingungnya wajar saja Ayahnya menjadikan Dokter Song sebagaik Dokter keluarganya karena dia memang Dokter yang sangat hebat.
"Apa kau tidak bertanya tentang Jake pada Ayahmu?" Tanya Jay
Sungguh sebenarnya sunghoon sudah sangat geram pasa Jay. Kenaoa dirinya tidak langsung membicarakan intinya. kenapa harus mengatakanya dari nol.
"sekarang apa inti yang membuat kau merasa panik seperti ini?" Tanya sunghoon
Jay menatap Sunghoon lalu dirinya membenturkan kepalanya pada setir mobil. Sungguh dirinya tidak bisa mengatakannya pada sunghoon.
"lebih baik kau mencarinya sendiri! tanyakan pada Ayahmu tentang kelahiran Jake dan soal kanker yang dialami ibunya! kau harus mengetahuinya yang akan membuatmu mengertikan ke anehanmu saat bersama Jake" Ucap Jay yang membuat Sunghoon mengernyitkan alisnya.
"aku tahu pasti kau sudah menduganya namun, kau merasa itu sangat mustahil! Jadi cari tahu sendiri" Ucap Jay
"Turun! Kau sangat sibuk bukan! Huh akhirnya aku merasa lega walau sedikit" Ucap Jay
Sunghoon menatap Jay "Mengapa kau tidak mengatakannya saja" Geram Sunghoon dengan mencengkram kerah baju Jay
Jay melepaskan tangan Sunghoon "lebih baik mengetahuinya sendiri dari pada mengetahuinya dari orang lain" Ucap Jay lalu mendorong tubuh Sunghoon agar segera keluar dari mobilnya.
"Semangat beroverthingking kawan" pamit Jay yang membuat Sunghoon menatapnya datar.
Sunghoon menjadi tidak fokus saat bekerja karena terus mengingat perkataan Jay. mengapa dirinya harus mengetahui kelahiran Jake? Apakah Jake memiliki kanker turunan dari Ibunya? pikir Sunghoon.
Meja makan yang kini hanya diisi tiga orang itu sangat hening dengan sunghoon yang terus menatap Tuan Sim dengan memikirkan perkataan Jay padanya.
Tuan Sim yang merasakan Sunghoon yang terus melihat ke arahnya mendongakkan kepalanya "Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan Hoon?"
Sunghoon tersadarkan dari lamunannya lalu menatap Tuan Sim yang kini menatapnya "Mmm Ayah aku ingin menanyakan sesuatu tentang pekerjaan"
Nyonya Park menatap anaknya "Kenapa tidak bertanya pada ibu?"
Tuan Sim memegang tangan istrinya "Pasti pertanyaan yang hanya aku bisa menjawabnya" Ucap Tuan sim pada istrinya.
Sunghoon kini menatap Ayahnya yang sedang menjelaskan tentang pekerjaannya.
Tuan sim melihat Sunghoon "Aku tahu sebenarnya ada hal lain yang ingin kau tanyakan bukan? Apa ini berkaitan dengan Jake?" Tebak Tuan Sim yang membuat Sunghoon terkejut.
Sunghoon langsung saja menatap sang Ayah "Aku hanya ingin tahu tentang kelahiran Jake hyung Ayah!" Ucapnya
Tuan Sim mengernyitkan alisnya karena pertanyaan Sunghoon yang tidak biasa! Untuk apa mengetahui tentang kelahiran seroang anak.
"Jake terlahir sama seperti dirimu lahir Nak!"
Sunghoon terdiam dan menatap Ayahnya dalam "Apa tidak ada yang kejadian apapun tentang kelahiran Jake hyung?"
Tuan Sim pun membawa sebuah album dan memperlihatkan Jake ketika masoh bayi "Dia tampak normal bukan?" Tanya Tuan Sim
Sunghoon menganggukan kepalanya! Benar tidak ada apapun tentang kelahiran Jake. namun atensinya teralihkan saat melihat foto usg yang membuat dirinya terkejut. mengapa ada dua janin pada foto usg tersebut?
"Kau tahu jika istriku memiliki Kanker hati turunan! kau pasti tahu jika kanker turunan tidak bisa disembuhkan" Ucap Tuan Sim dengan melihat foto sang mantan istrinya sendu
"Apa Jake memiliki riwayat penyakit jantung turunan?"
_______
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the star
Fanfiction{End} Jake bertemu dengan kekasihnya yang ternyata akan menjadi adik tirinya. ⚠️ Mature 💢 Mpreg