typo.
Jgn berharap pada buku angst
____________
Dokter Sean tersenyum ketika melihat Jake datang bersama orang lain. lalu mempersilahkan keduanya untuk duduk "Apakah pasanganmu sudah tidak sibuk Tuan Sim?" Godanya
Jake hanya bisa tersenyum malu lalu dirinya berbaring di tempat yang sudah disediakan untuk memeriksa kehamilannya.
"Kehamilan ke 26 minggu anda sangat bagus! Walaupun rahimmu cukup rentan karena rahim bawaan tetapi janinnya berkembang dengan baik tuan Sim" Ucap Dokter Sean dengan tersenyum cerah pada Jake
Sunghoon juga ikut melihat hasil usg yang diperlihatkan dan mengusap kepala Jake dengan tangan kirinya karena tangan kanannya tidak pernah lepas menggenggam tangan sang submessif.
Setelah mendapatkan surat dokter mereka pun berterimakasih pada Dokter Sean dan segera pergi.
Jake melihat jalan yang bukan ke arah apartemennya "Kau mau menculikku kemana lagi Park Sunghoon shi?" Tanya Jake dengan tersenyum ke arah Sunghoon yang fokus menyetir
"Ke tempat yang akan membuatmu jauh lebih tenang" Ucap Sunghoon dengan mencium punggung tangan Jake yang di genggamnya.
Jake menatap tempat tujuan mereka lalu menatap Sunghoon dengan tidak percaya. Mengapa Sunghoon membawanya ke danau blue pot kembali.
Sunghoon membuka pintu mobilnya lalu mengulurkan tangannya pada Jake "Kau pernah mengabaikan uluran tanganku! sekarang aku ingin menghapus memori itu dengan kenangan yang romantis"
Jake terdiam lalu tersenyum dan menerima uluran tangan Sunghoon.
Mereka pun melihat danau blue pot yang mengenakan hati! Lalu Sunghoon menggenggam kedua tangan Jake dan memgelusnya lembut "Kita pernah mengakhiri hubungan kita disini! Tetapi sekarang aku ingin memulai kembali hubungan kita dengan yang baru"
Jake terdiam dan hanya melihat sunghoon yang juga menatap matanya.
"Mau kah kau menjadi teman hidupku! Mau kah kau menikah denganku Sim Jaeyun! Mau kah kau menjadi ibu untuk keturunanku?" tanya Sunghoon dengan menatap Jake penuh harap
Jake melepaskan tangannya dan mensedekapkan di dadanya dengan menolehkan pandangannya "Ck! Yang benar saja kau melamarku tanpa sebuah cincin?" canda Jake yang hanya ingin menggoda Sunghoon.
Sunghoon menarik tangan kanan Jake lalu memasangkan cincin di jari manis Jake "Terimakasih sudah menerimaku! Ikeu"
Sunghoon mencium punggung tangan JakeJake tersipu lalu memeluk Sunghoon yang kemudian terdengar suara tepuk tangan dari pengunjung lain yang membuat Jake langsung mendorong tubuh Sunghoon.
sunghoon melihat wajah Jake yang sudah sangat memerah! Dia pun menarik tangan Jake "Ayo kita ke pengadilan"
Jake terkejut apakah Sunghoon benar - benar mengajaknya menikah sekarang juga? Yang benar saja?
"Bercanda!! Ayo kita berjapan dan menikmati pemandangan ini"
Jake kini tengah melihat bagaimana indahnya pemandangan dengan Sunghoon yang terus menatap ke aarahnya! seperti deja vu but ini kenangan yang akan membuat mereka menjadi romantis.
Suara dering telepon membuat Jake mengalihkan atensinya dan melihat siapa yang meneleponnya. dirinya terdiam ketika melihat sang ayahlah yang memanggilnya. Benar Jake belum memutuskan hubungan dari kedua orang tuanya.
Sunghoon tersenyum dirinya menganggukkan kepalanya. Dirinya mengerti bahwa Jake adalah anak yang sangat menghormati orang tua apalagi kedua orang tuanya. Namun sunghoon tidak mempedulikan jika jake masih berhubungan dengan kedua orang tuanya dan merahasiakan hubungan mereka. dari pada mereka yang tiba - tiba hilang bak di telan bumi.
Tuan Sim hanya menanyakan kabar Jake! lalu memberitahu bahwa Sunghoon kabur dari rumahnya dan mereka tidak tahu dia berada dimana.
Jake menatap Sunghoon yang sekarang sedang melihat pemandangan "A-aku tidak tahu dimana Sunghoon! aku harap dia cepat pulamg ke rumah"
Sunghoon menatap Jake yang kini juga menatapnya. Jake pun mematikan teleponnya.
"Kenapa ayah baru memberitahunya sekarang?" Gumam Sunghoon pasalnya kabur dirinya sudah hampir 3 minggu.
"ayah tidak ingin aku memgkhawatirkanmu!" Ucap Jake yang sangat mengerti Ayahnya.
Jake memegang tangan Sunghoon "Hoon... apa kau tidak ingin mengabari ibumu? Aku yakin dirinya sangat khawatir sekarang"
Sunghoon bangkit lalu mengulurkan tangannya "Apa kau ingin ice krim? Ayo kita beli ice krim disana" Ajak Sunghoon dengan tersenyum pada Jake.
Jake pun membalas uluran Sunghoon yang mengalihkan topik.
Sunghoon melihat bagaimana Jake memakan ice creamnya dengan sangat antusian "Kau sangat menyukainya?"
Jake mengangguk antusias yang membuat Sunghoon mengulurkan tangannya untuk memgacar surai halus Jake "Jangan terlalu banyak makan ice cream! aku akan menganggantikan ice cream dengan sebuah puding"
Jake mengangguk lagi dirinya tahu bahwa itu yang terbaik untuknya! Bagaimana pun calon ayah dari anaknya ini adalah mantan seorang dokter bedah yang selalu memeriksa ibu hamil yang mengidamkan wajahnya.
Jake tersenyum lalu memandang lekat wajah Sunghoon. Benar saja! Wajah Sunghoon memang tidak pernah membosankan untuk dilihat! Pantas saja orang - orang terus melihat mereka berdua!
"Ayo kita pulang!" kesal Jake ketika menyadari bahwa semua orang menganggumi wajah tampan Sunghoon
Sunghoon menatap Jake yang berwajah masam "kenapa? apa kau lelah?"
Jake memanyunkan bibirnya "Hmm aku lelah! Jadi ayo kita pulang sekarang"
Sunghoon pun langsung menyusul Jake yang sudah berjalan meninggalkannya. Sunghoon menggenggam tangan Jake yang langsung di tepis oleh sang empu.
Sunghoon pun menatapnya bingung lalu membuka pintu mobil untuk Jake yang langsung masuk kedalam.
Sunghoon menatap Jake yang sudah menyimpan kemabali tangannya di dada "apa yang membuatmu kesal hmm? Apa kau tidak menyukai puding?"
Jake menatap Sunghoon dengan wajah marahnya "bukan! Aku hanya kesal karena kau menarik perhatian orang - orang! Hanya aku yang boleh melihatmu dengan tatapan memuja seperti itu"
Sunghoon menahan tawanya dia takut jika jake tersinggung jika dirinya tertawa sekarang! Dirinya pun mengelus wajah Jake dan mencium bibirnya.
"Kau seharusnya memukul mereka bukan! atau aku yang harus mencolok oedua mata mereka agar tidak memperhatikanku?"
Jake menatap Sunghoon datar "Apa sekarang kau sedang mengejekku?"
Sunghoon langsung menggeleng "tidak! Aku juga kesal ketika mereka menatapku makanya dari itu aku ingin kau memukul mereka untukku! Aku juga akan melakukan hal yang sama pada orang yang memperhatikanmu"
Jake mengangguk "benar! seharusnya aku memukul mereka!" Ucap Jake yang akan keluar dari mobil namun Sunghoon menahannya.
Sunghoon mencium bibir Jake dan menyatukan kening keduanya"Sebaiknya kita pulang! Bukankah kau lelah dan juga aku sangat lapar" Ucap Sunghoon dengan menatap Jake intens
Jake pun hanya mengangguk yang membuat Sunghoon kembali menciumnya lagi sebelum menjalankan mobilnya.
____________
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the star
Fanfiction{End} Jake bertemu dengan kekasihnya yang ternyata akan menjadi adik tirinya. ⚠️ Mature 💢 Mpreg