'23'

777 59 9
                                    

typo.

_______________

Sunghoon terbangun dengan merasakan bahwa badannya pegal semua. Dia bisa melihat suster yang tengah menyuntikan obat pada infusnya.

"Anda sudah sadar"

Sunghoon hanya bisa tersenyum kecil untuk menjawab pertanyaan sang suster, dia tidak menyangka bahwa dirinya masih di berikan waktu.

Dia menggerakan ekor matanya untuk mencari seseorang tapi sepertinya saat itu hanya ilusinya bahwa Jake berada di Jerman.

Sunghoon lebih memilih menutup kembali matanya tapi bunyi pintu di buka membuatnya berharap bahwa orang itu adalah Jake sehingga dia kembali membuka matanya.

"Akhirnya kau sadar juga! Bagaimana kondisimu?"

Sunghoon kembali menutup matanya mendengar ocehan Jay, Kenapa dia bisa tahu bahwa dirinya berada di rumah sakit! Pasti Jay memiliki kenalan di rumah sakit ini.

"pemyakitmu tidak bisa sembuh tapi setidaknya bisa diobati! Tapi kau tahu jika kita berusaha dan yakin bisa sembuh semua penyakit bisa sembuh. Pembuluh darahmu untuk masih bekerja walau lambat sehingga tubuhmu tidak ada yang harus di amputasi"

"Tapi disini pernah ada yang sembuh total! karena dia punya semangat hidup yang tinggi"

Sunghoon tetap tak bergeming pantas saja badannya terasa sangat pegal sepertinya dirinya habis melakukan kemo yang tidak biasanya.

"Berapa lama aku disini?"

" satu minggu" Ucapan Jay mampu membuat dirinya kembali membuka mata! Selama itukah

"Jake......."

Jay menghela nafasnya ketika Sunghoon menyebutkan nama itu. Belum sempat Jay menjawab seseorang sudah masuk dengan menatap Sunghoon kaget.

Sunghoon pun menatap Jake sendu ternyata dirinya tidak ilusi tetapi memang kenyataannya Jake berada disini.

Jake langsung melangkah mendekati Sunghoon yang kini terua menatapnya, Jake ingin marah karena Sunghoon menyembunyikan penyakitnya tapi melihat kondisi sunghoon sekarang rasanya dia ingin menangis.

Keduanya tidak ada yang berbicara hanya saling menatap untuk menikmati wajah indah yang sangat dirindukan. Saling menyalurkan kerinduan dalam sebuah tatapan.

"Maaf"

Satu kata yang lolos dari mulut Sunghoon mampu membuat air mata Jake menyeluruh begitu saja "Kenapa menyembunyikannya?" Tangis Jake

Sunghoon rasanya ingin menarik tubuh Jake untuk memeluknya dan menenangkannya! Hal yang dia takutkan akhirnya terjadi.

"Aku tidak ingin membuatmu khawatir"

Jake menatap Sunghoon tidak percaya "kau menyembunyikan penyakit yang berbahaya seperti ini agar aku tidak khawatir? Bagaimana jika aku tidak pergi ketaman dan tidak bertemu denganmu? Apa kau tetap akan menyebunyikan penyakitmu hingga kau tidak ada Sunghoon? Kau egois" Marah Jake dan pergi

Sunghoon menatap punggung Jake yang pergi dari ruangannya dengan sendu! Lalu menatap Jay yang hanya menatapnya datar.

"Baiklah! Baiklah aku akan menjelaskannya" Ucap Jay pasrah lalu mengejar Jake

Rewrite the starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang