TW : TELUR NAGA EMAS

227 33 0
                                    

"Aku Dorothy Shu. Baru menemukan kasus seperti ini selama hidupku. Hei siapa nama aslimu ? Asalmu bukan dari dunia ini kan ?"

Aku tercengang, begitupula Carissa disampingku.

Yakinlah, Nenek ini bukanlah sembarangan orang. Dia begitu menakjubkan.

Memprediksi tepat sasaran.

"Akhirnya Anda percaya padaku, Nek. Orang-orang menganggapku gila. Ini bukan mimpi. Tubuhku yang asli koma selama berbulan-bulan di dunia sana,

apa Nenek tau cara agar aku bisa ke duniaku dan kembali ke tubuh asli sebagai Yuandra Eliska seorang dokter di Jerman ?"

Kataku antusias dan bersyukur, setidaknya Nenek ini mau di ajak bicara dan tau tentang diriku yang asli.

Aku tidak akan lagi menutupi apapun dari Nenek ini. Dia satu-satunya orang yang mengerti dan tak menganggapku aneh.

"Kamu ingin kembali ?" Tanya Nenek itu.

"Ya, aku benar-benar ingin pulang ke duniaku disana tanpa harus kesini lagi."

"Ikatan kalian sangat kuat, entah apa yang terjadi. Kamu akan tetap berada di dunia ini selama urusanmu belum selesai."

Nenek Dorothy Shu menatap Carissa lekat. Tanpa kami sadari.

"Apa maksud Anda ikatan antara Aku dan pemilik tubuh ini ?"

"Begitulah. Sampai waktunya tiba, kamu akan tetap disini. Ada dua syarat jika kamu mau kembali dan itu sangatlah tidak mudah Nak."

"Syarat apa itu Nek ?" Kataku penasaran.

"Kamu harus menemukan satu telur naga emas dan bola naga yang masing-masing memiliki satu sampai sembilan cahaya di dalamnya."

"A-apa ?"

"Bagaimana ? Sulit bukan ? Dan hal ini mustahil kamu cari."

"Dimana letak telur naga emas dan bola naga tersebut Nek ?"

"Sebuah pulau yang hanya bisa di tembus oleh orang-orang berilmu tinggi,

Pulau yang sangat luas terdiri dari banyak gunung dan lembah curam, banyak rintangan termasuk monster pemangsa disana,

sudah berabad-abad lamanya yang berilmu tinggi sekalipun tidak ada yang bisa kembali dari Pulau Tirton,

tidak seorangpun dari mereka kembali dengan selamat, sebagian dari orang-orang berilmu tinggi itu ditemukan secara mengenaskan di perbatasan pulau,

jasad mereka seolah dicabik-cabik monster mengerikan sebelum sampai di tempat sang Raja Naga berada,

kamu masih tertarik anak muda ? Aku memang pernah mendengar tentang jiwa yang tertukar sepertimu sekarang,

tapi aku belum pernah menemukan secara langsung, sebelum kamu datang ke pendopo usangku hari ini." Jelas Nenek Shu.

"Apa telur naga emas akan menetas dan menghasilkan naga lagi ?"

"Telur naga emas akan menetas setiap 1.000 tahun, dan ini tahun ke-700. Jika dalam 300 tahun lagi belum ada yang sanggup membawa telur naga emas maka dipastikan dunia ini akan terguncang,

pergolakan akan terjadi karena yang lahir sekarang adalah Naga Api yang terkenal akan amarah dan kebuasannya yang tak pandang bulu,

Naga api akan membinasakan Pulau Tirton dan keluar dari sana menuju dunia yang kita tempati, menghancurkan semua dalam sekejap."

"Membawa telur naga emas dapat terwujud tapi induknya kuyakin tidak akan tinggal diam jika anaknya diambil." Kataku.

"Induk Naga tidak akan menyerang, karena dalam beberapa kondisilah si induk menyembunyikan secara terpisah telur naga emas untuk mengamankan telur-telur yang lain,

jika naga api bangkit maka si induk akan mati karena dibunuh naga api yang tidak lain merupakan anaknya,

induk naga khawatir akan keselamatannya sendiri jika telur naga emas sampai menetas dan tumbuh pesat lalu menciptakan prahara,

karena keterbatasan dan banyaknya rintangan di Pulau Tirton, induk Naga memilih jalan aman membiarkan telur Naga emas diambil oleh orang-orang berilmu tinggi,

tak serta merta orang dengan kekuatan yang sangat mumpuni saja, tapi ia harus bisa menjadikan telur naga emas menjadi telur naga biasa,

maka naga api tidak akan lahir dan bencanapun bisa terkendali,

dari sanalah naga api terlahir menjadi naga air yang akan hidup berdampingan hingga tercipta keselamatan bagi semua alam."

Kami berdua terdiam setelah Nenek Shu bercerita, begitupula dengan Nenek yang sama diamnya dengan pikiran yang mencabang.

Aku mengambil camilan yang terlihat biasa namun saat dilidah rasanya berkali-kali lipat menjadi luar biasa enak.

Carissa tampak termenung dan memgambil camilan super enak.

Bersamaan minum teh sebagai pelancar dahaga.

Nenek Dorothy menatap kita berdua dengan tatapan semringah, tersenyum halus nan lembut.

******

TWO WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang