TW : PEMUKIMAN SOYDERO

140 16 0
                                    

Adhika POV.

Perjalanan sudah 7 hari, itu artinya sudah pas satu minggu kami berjalan menyusuri hutan belantara. Monster-monster pemangsa banyak.

Mulai dari yang bentuknya seperti kadal atau cicak raksasa. Ular besar dan serigala sebesar anak sapi.

Bentuk-bentuk mereka tak lazim. Dan rata-rata dari monster itu menyerang karena mencium bau manusia.

Syukurlah kami bisa menepis dan mengalahkannya. Energi kami banyak terkuras karena melawan para monster.

Menjadikan aku dan Carissa serta yang lainnya lebih banyak istirahat dan melanjutkan perjalanan besoknya.

Jarak ke Gunung Soydero masih jauh, kami baru menempuh setengah jalan dari hutan belantara.

Jika saja tidak ada halangan serta rintangan seperti monster dan binatang buas dipastikan sudah sampai beberapa hari yang lalu.

Semangat kami tak patah, karena dibantu Avram dan Gaser yang bertugas membawa pasokan air minum dan makanan di hutan ini.

Sedangkan untuk melakukan penyerangan aku dan Carissa sebagai garda terdepan. Tapi bukan berarti Avram dan Gaser tidak membantu, mereka juga ikut bela diri.

Kekuatan pedang Joyeuse sangat luar biasa, satu kali tebas maka puluhan monster itu akan tercabik dan mati.

Waktu bertambah sampai 3 hari. Aku yang paling belakang barisan dan Gaser di urutan depan sebagai penunjuk jalan, terhenti.

"Akhirnya sampai juga di kaki Gunung Soydero, kita akan singgah dirumah penduduk !" Kata Gaser terengah.

Kami melanjutkan perjalanan, "Tenanglah ini Zona hijau artinya Zona aman." Avram.

"Apa disini benar-benar diperbolehkan untuk menginap ?" Tanya Carissa.

"Mereka selalu antusias mendengar para kesatria yang bisa mengambil benda mistik." Beritahu Gaser.

"Aku memang mendengar ada pemukiman disini, jadi ini tempatnya !!"

Dari jauh gubug-gubug dan orang berlalu lalang di sekitarnya. Pagar kayu yang membatasi perkampungan di padang luas kaki gunung Soydero menjadi pelindung.

"Tapi tak ada satupun yang selamat, kesatria yang gugur hanya mendengar tentang pemukiman dari para griffin yang menjaga wilayah perbatasan dua dunia. Nyatanya sekian banyak dari kesatria tidak pernah mampu menjamah Pemukiman Soydero."

"Setelah dari sini tetap jaga kewaspadaan karena lembah di gunung ini terdapat monster yang sangat kuat dan berjumlah banyak. Jangan lengah." Lanjut Gaser tegas.

"Kami paham." Carissa dan aku menjawab bersamaan.

Tanpa menyadarinya bahwa dari kejauhan penduduk Soydero sudah berkumpul seolah menyambut kedatangan kami berempat.

•••••••••

Pemukiman terletak dibawah Kaki Gunung Soydero. Maka dari itu mereka menamakannya Desa Soydero saja. Karena mereka satu-satunya penduduk di Pulau Tirton. Selebihnya diisi binatang buas dan Monster.

Mereka menyambut kedatangan Kami dengan sangat baik, selama dua hari kami di jamu.

Desa Soydero berhasil berkembang akibat pelindung atau segel yang dibuat oleh Tetua Desa, Pak Gantoz.

Namun, Sayangnya mereka hanya memiliki segel pelindung saja. Mereka tidak berlatih untuk berontak, melawan, mempertahankan diri, dan sekedar hidup pasrah menunggu Kesatria datang menyelamatkan alam mereka.

Tidak ada yang sempurna, begitupula aku dan Carissa yang harus bekerja sama untuk menuntaskan segala persoalan terkait benda mistik yang sangat diluar nalar dan jangkauan.

Ibaratnya aku bisa menyerang dan Carissa bisa mempertahankan diri dengan perisai pelindung dari gelang Domaresh. Itu melengkapi diri kita.

Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, memerlukan bantuan orang lain dari segi apapun.

Asalkan kita meminta bantuan pada orang yang tepat yang benar-benar bisa mendorong kita agar bergerak maju.

Banyak yang kami pikirkan selama perjalanan ini. Dan sudah saatnya kami melanjutkan perjalanan ke lembah curam tempat Telur Naga emas disembunyikan.

Dengan perbekalan dari Desa Soydero, kami semakin memantapkan diri untuk lebih semangat dan berani menghadapi segala rintangan.

******


TWO WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang