TW : PUTRA KEKAISARAN CHARON

333 43 0
                                    

Carissa duduk di kursi ruangan, ditemani Donka.

"Putri tadi darimana ? Saya mencari Anda berkeliling kampus."

"Aku makan siang di luar, Don."

"Jika Saya minta untuk tidak ditemani tolong ikuti saja perintahku." Lanjutnya lagi.

"Baik Putri."

"Donka, sepertinya teman sekamarku tidak akan pulang."

"Bukankah lebih baik, Anda akan tidur dengan tenang tak ada gangguan."

"Hm, benar."

"Putri Zhi bilang padaku kalau dia akan makan malam di asrama Anda Yang Mulia."

"Kapan dia bilang ?"

"Sepulang dari kampus."

"Tolong siapkan air hangat aku harus mandi dan bersiap."

••••••••••••••

Makan malam tiba, Putri Zhi membawa serentengan makanan dari luar.

"Saya membawa banyak makanan dan camilan." Zhi menggerakkan kepala mengelilingi ruangan.

"Kemana Adhika ? Ajak dia makan malam juga."

"Dia sedang bersenang-senang di rumah bordil dengan jalang."

"A-apa Yang Mulia katakan ?!" Terkekeh canggung mendengar nada sinis dari Carissa.

"Jangan membahas dia, suasana hatiku sedang tidak baik." Keluh Carissa.

"Ehm, ya aku tau dari Donka jika dia suka membuatmu tak nyaman."

"Iya benar. Mari kita makan saja oleh-olehmu."

Alih Carissa tersenyum manis pada Zhi. Membuka camilan dan makanan di wadah.

Qin Helna Carissa de'Irina terkagum dengan berbagai jenis makanan khas Deimos.

Makanan disini enak-enak membuat siapapun ketagihan. Carissa berbinar menyuapkan Nasi dan olahan ikan ke mulut.

"Tampaknya Yang Mulia menyukai makananku."

"Tentu saja, makanan terbaik yang kumakan."

Carissa makan lahap, suasana hati seakan meningkat.

Dia mengobrol dengan Zhi tentang apapun, kebudayaan dan keseriusan mereka terhadap orang yang mengincar nyawa Carissa beberapa waktu lalu.

••••••••••••

"Saya hampir tidak mengenali Gusti Ajeng jika bukan karena suara."

"Ya aku menyamar menjadi laki-laki agar tidak diketahui orang-orang."

"Saya mengerti Gusti Ajeng." Angguknya.

"Rutmi, adakah engkau ingin mengatakan sesuatu padaku ? Ku dengar dari punggawa jika ada hal penting yang akan kamu sampaikan ?"

"Yang Mulia Maharaja ingin menjodohkan Gusti Ajeng dengan Pangeran Juno dari Kekaisaran Charon."

"Menjodohkan katamu ?!"

"Iya dan pernikahan akan diadakan setelah Anda mengenyam pendidikan di Deimos."

"Masih ada waktu 3 tahun, aku akan membatalkan perjodohan ini."

"Tapi ini kehendak Maharaja, tak ada yang bisa menolak, titah Raja adalah mutlak."

"Aku tidak bisa menikah dengan orang yang tidak aku cintai."

"Anda bisa dihukum jika melawan Maharaja."

"Itu lebih baik, lagipula aku..."

Bla..blaa..blaaa..

Adhika menjelaskan panjang lebar tentang sesuatu.

Rutmi menutup mulut tak percaya apa yang barusan dia dengar dari Gusti Raden Ajeng Wening Adhika Dutomo.

*****

TWO WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang