TW : MUSUH

217 27 0
                                    

Pengawal dari seorang putri melaporkan tentang sesuatu yang menjadi misteri selama beberapa bulan terakhir ini, Pengawal Rozy mengatakan pada majikan tentang Panah dari Matrius.

Putri Zhi ketika mendengar terkejut, ternyata selama ini musuh itu sangat dekat dengan mereka, dimana panah yang terbuat dari Kayu Ulin Matrius adalah sebagai alat pengecoh belaka.

Pengawal Rozy undur diri, Putri Zhi tak sengaja melihat Adhika berjalan lewat taman sendirian.

Dia segera menghampiri Adhika.

"Putri Adhika, bisakah kita bicara ?" Ucap Zhi pelan.

"Bisa." Adhika bertanya-tanya hal apa yang ingin Zhi katakan.

Mereka melangkah jauh ke dekat hutan di belakang kampus, secara tiba-tiba Zhi meninju pipi Adhika.

Dengan cekatan pula Adhika menghindari serangan Zhi.

Selanjutnya mereka adu berkelahi , Zhi tidak menyangka jika Adhika sangat lihai dalam bertarung.

Putri Zhi dikenal sebagai petarung tangguh dari Kekaisaran Dione. Tak seorangpun mampu melawan Putri Zhi.

Kenyataan berbalik, Adhika memenangkan pertarungan walau dia terluka di beberapa bagian tubuh.

Berbeda dengan Putri Zhi yang terkapar di tanah sudah tak sanggup untuk melawan.

"Kenapa kamu melakukannya Adhika ? Apa yang kalian rencanakan ?"

"Apa maksudmu ?"

"Kamu bersekongkol dengan Wan Yi Fei untuk membunuh Putri Carissa kan ?"

"Itulah tujuanku di kirim oleh Ayahanda kemari hanya untuk membuat Putri Mahkota Amalthea mati."

"Perbuatan apa yang salah dari Carissa ?"

"Orangtua Carissa sudah membunuh Kakang Ranggajaya, Putra Mahkota pertama Nusantara saat sedang berkunjung kenegaraan 15 tahun silam."

"Dia meninggal di usia 17 tahun, diracun oleh Ratu Irina, Ibunda Carissa."

"Ayahku sakit jiwa saat Putra kesayangannya mati, dia selalu menyiksa Kakang Kanigara dan aku yang saat itu masih kecil. Bertahun-tahun aku disiksa sampai dikurung di dalam peti berhari-hari tanpa makan dan minum."

"Semuanya cukup membaik saat Kakang Kanigara menggantikan posisi Kakang Ranggajaya sebagai Putra Mahkota."

"Ayahanda tidak lagi menyiksa kami, tapi dia tak pernah sekalipun lembut pada Kami. Makian-makian sering Ayah lontarkan dan membandingkannya dengan mendiang Ranggajaya."

"Dia sakit Jiwa, perlahan kesehatan tubuhnya juga mulai menurun, sekarang kepemimpinan dipegang oleh Kakang Kanigara sebagai pemegang Kekaisaran sementara dari Amengkutyo."

"Ayahanda memanggilku untuk membunuh pewaris satu-satunya Amalthea, sama seperti mereka yang membunuh putra tersayangnya."

"Tapi aku tidak seburuk yang kamu pikirkan, Wan Yi Fei dari Kekaisaran Artanian memiliki dendam pribadi pada kepemimpinan Ratu Irina."

"Dan aku sebagai golongan dari pembenci Kekaisaran Amalthea ikut terdorong dalam masalah Fei, wanita itu memakiku karena melindungi Carissa dan lepas dari perjanjian awal kita."

Karena sekarang tubuh ini aku, Yuandra Eliska, yang kuasai.

Pembunuhan itu mungkin terjadi jika Adhika yang asli masih ada bertengger di Raga miliknya.

"Itu yang bisa kujelaskan padamu tentang Carissa. Jika kamu mencintai wanita itu jaga dia dengan sangat baik."

Adhika berbalik pergi dari hadapan Zhi yang tidak bisa berkata-kata lagi, seseorang mendengar pembahasan mereka berdua.

Jantungnya berdegup kencang, tak menyangka apa yang dilihat dan didengar oleh indra tubuhnya sendiri.

•••••••••••

Adhika menemui Fei, memberi tahu jika posisinya sudah diketahui orang lain sebagai tersangka rencana pembunuhan pada Putri Carissa.

Dia memperingatkan untuk tidak lagi memiliki dendam pribadi pada Carissa, keluarga Wan Yi Fei, Kaisar Artanian harus bisa memaafkan kesalahan Ratu Irina.

Dan menekankan, jika Carissa tidak tau tentang apapun yang Ibundanya lakukan, Carissa tidak bersalah.

Jika marah, maka tujukan pada orangnya bukan pada orang lain atau pihak keluarga.

Adhika meyakinkan jika Putri Carissa orang yang berbudi luhur dan berintegritas tidak seperti orangtuanya yang haus kekuasaan.

Wan Yi Fei pergi, dia kabur kembali ke Negara asalnya, penyamaran sudah terbongkar dia tidak bisa lagi tinggal di Deimos.

Berharap Ayahandanya, Kaisar Artanian, bersedia jalan kearah yang baik.

******

TWO WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang