Di Danau Lasiberia airnya bergelombang tertiup angin. Di seberang sana terdapat sebuah pulau luas yang dipenuhi pohon-pohon tinggi dan Gunung.
Aku dan Carissa berterimakasih atas bantuan dari Griffin bernama Gaser dan Avram yang rela menjadi tunggangan kami.
"Izinkanlah, jika aku dan Putra Mahkota Avram akan ikut serta dalam pencarian."
"Disana ada perahu, ayo kita berangkat."
Kedua makhluk itu berubah menjadi manusia. Dan segera naik keatas perahu cadik seukuran kapal speed boat luxury (besar).
"Aku bisa melihat tanda terangnya sembilan cahaya bola naga di kedalaman Danau Lasiberia." Ucap Putra Mahkota.
"Tapi kita memiliki keterbatasan di dalam air, dalamnya Danau ini mencapai 500 meter." Lanjutnya.
"Kami hanya bisa memantau dari udara. Akan kami tunjukkan letaknya pada kalian. Tapi sebelumnya ada Monster air yang menjaga Sembilan Cahaya Bola Naga. Monster laut itu adalah Carkrodous."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pic : Carkrodous)
Carissa melihat kearahku setelah melihat lukisan dari Gaser, Panglima Perang Griffin. Saat menunjukkan sosok Carkrodous.
Perahu layar sudah berjalan, memanfaatkan tenaga angin untuk sampai ke Pulau Tirton.
Monster yang mengerikan, apakah kami akan selamat ketika mengambil Bola Naga itu ?
Ada harapan dan kecemasan dalam hatiku, namun aku harus berani meski nyawa sendiri menjadi taruhannya.
Aku membawa tangan Carissa dalam genggaman, menguatkan hati masing-masing.
••••••••••
Kain layar yang terbuat dari bahan nilon ditutup agar perahu berhenti di satu titik.
"Dibawah kita adalah tempat sembilan cahaya bola Naga berada." Beritahu Putra Mahkota
Aku melongok ke bawah, ternyata benar. Cahaya kekuningan itu terang sampai keatas membentuk lingkaran.
"Aku akan memanggil Carkrodous. Carissa kita pegang pedang bersama-sama, kumpulkan energi dari gelangmu dan alirkan pada pedang ini untuk memanggil Carkrodous."
Slang...
Saat sarung pedang itu dilepaskan, cahaya putih mulai memantul di sekitar mereka.
Ujung pedang yang tajam ditukik kearah permukaan air.
Mereka bersama-sama mentrasferkan energi kearah pedang.
