Bab 12

12.1K 583 8
                                    

Happy Reading

-----------------------------------------------------------

Raja kemudian membawa Dika keluar, dia bahkan sudah melupakan kedua bajingan yang ada didepan kamarnya.

Earl dan Louiss menempelkan tubuhnya kepintu dan menguping, Raja membuka pintu tanpa aba-aba, Earl menyingkir kesamping sebelum Raja membuka pintu seluruhnya, Louiss terjatuh karena gagal menyadari saat pintu terbuka.

"Aduhh ..."

Ekspresi Raja berubah sangat dingin, wajah Dika menjadi tanpa ekspresi namun terlihat lebih menakutkan dari tatapan Raja, Dika memutar mata malas, tatapannya tidak sengaja melewati seseorang yang memiliki wajah tanpa ekspresi, tetapi ada tatapan mengejek dimatanya, Dika menghiraukannya, lalu menatap dingin seorang pria tinggi yang baru saja terjatuh.

Dika berkedip, dia merasa melupakan sesuatu, dia menoleh menatap seseorang yang familiar, dia memiliki wajah tanpa ekspresi.

Earl menatapnya, Dika tercengang ditempat, dia terlihat sangat terkejut, "Apa yang kamu lakukan disini?"

Earl kemudian melihat Dika, dia membantu Louiss berdiri dan suaranya tanpa emosi, "Mau ngambil berkas dari Raja."

Dika mengangkat aslinya, "Kalian saling kenal?"

Raja menatap Dika dengan lembut, dan menjawab dengan penuh perhatian, "Sepupu."

Dika kemudian mengangguk, "Ohh ..."

Kemudian Raja membawa Dika melewati mereka, Jeynan mengikuti dibelakangnya. "Jangan hiraukan mereka, kita pergi ke dapur aku masakin buat kamu."

Louis mengutuk Raja, dia dan Earl kemudian mengikuti Raja.

...

Raja menghidangkan makanan pada Dika, dia memiliki senyum tipis diwajahnya.

Louiss memutar matanya, terlihat sangat jijik, Earl tanpa ekspresi tetapi tatapannya seperti melihat kotoran.

Louiss merasa terkejut dalam hati, dia tidak pernah melihat Raja memasang senyum diwajahnya, dia merasa bagian belakang kepalanya dingin, Loius selalu mendengar ketika seseorang akhirnya memiliki kekasih mereka akan bahagia, apakah itu sebuah kebenaran?

Raja memutar mata malas, dia melirik kedua bajingan yang berada diseberang meja, mereka mengganggu waktunya untuk bersama dengan Dika, "Kalian ngapain disini?"

Louiss menunjuk Jeynan, "Itu si irit bicara juga disini."

"Dia bawahan gue."

Mendengar jawaban Raja, Louiss memutar matanya, "Gue abang lo, dasar preman ngga sopan! Subuh-subuh manggil, minimal ngasih suguhanlah!"

Dika makan tanpa menghiraukan keributan yang mereka buat, seolah-olah tidak ada hubungannya dengannya, dia memang tidak peduli dengan omong kosong mereka, dia tidak tertarik sedikitpun dengan perdebatan kedua bersaudara itu, dia telah berkenal dengan Louiss, dari pandangan pertama dia tahu mereka sangat bertolak belakang.

Dia mencium bau makanan menjadi normal setelah sekian lama, senyuman muncul di sudut mulutnya, bahkan bau masakan Raja tercium lebih harum dari masakan koki papan atas, suasana hati Dika yang selalu suram sedikit membaik, Raja adalah jimat keberuntungannya.

Kecebong diperutnya pasti mengenali ayahnya.

Raja menunjuk meja dapur, "Tuh diwajan masih banyak, buat kalian."

Earl menatap makanan didepannya tanpa ekspresi, "Gue ngga nyangka bakal nyobain masakan lo."

Raja tersenyum jahat, "Bayar 1 miliar per piring."

[Bxb]Kingdao🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang