Bab 39🔞

9.4K 348 181
                                    

Happy Reading

---------------------------------------------------------
Warning! Sedikit 🔞 ....

.
.
.
.
.
.

Giovani keluar dari mobilnya, dia melewati dua puluh maid yang berbaris untuk menyambutnya.

Kepala pelayannya mengikuti dari belakang, dia berbicara tanpa mengalihkan pandangannya kedepan.

"Dimana Kak Yohan?"

Butler itu menjawab dengan nada yang sedikit goyah, dia terlihat cukup takut pada Giovani, "T-Tuan muda Yohan tetap berada dikamar, tuan."

Wajah Giovani tanpa ekspresi, dia tersenyum tipis, itu benar ... Dia merantai kakinya dan tangannya, bagaimana dia bisa lolos semudah itu?

Giovani, "Apakah dia sudah makan?"

Peter menjawab, "Sudah, tuan muda."

Giovani menarik nafas lega, ekspresinya menjadi rileks, dia cukup senang karena Yohan berperilaku baik, "Dia tidak marah ataupun membuat keributan, bukan?"

Peter menjawab, "Tidak tuan, Tuan muda Yohan berperilaku baik, h-hanya saja ..."

Giovani menyipit, ekspresinya menjadi dingin, "Hanya saja apa?"

Peter berkeringat dingin, aura Giovani benar-benar menusuk dan begitu menakutkan, "I-ini adalah kelalaian kami, tuan muda Yohan meminta kami keluar setelah kami mengantarkan makanan, lalu ... Kemudian ada suara keras berasal dari kamar, dan beberapa barang hancur, kami mengira dia berniat melakukan sebuah trik untuk kabur atau hanya melampiaskan amarah, tetapi ternyata dia terjatuh saat hendak mengambil minum, dan tidak sengaja menjatuhkan vas keramik peninggalan tuan."

Peter berkeringat dingin, vas itu adalah peninggalan tuan, termasuk barang berharga, mungkin tuan muda akan marah besar.

Tetapi bukannya marah, ekspresi Giovani terlihat panik, dia mencengkeram bahu Peter, dia tidak menghawatirkan vas peninggalan ayahnya, melainkan Yohan, "Dia jatuh? Apakah dia terluka?"

Pupil matanya bergetar, terlihat panik, khawatir, dan bercampur dengan rasa marah, Peter terkejut dengan ekspresinya, dia menjawab dengan nada terbata-bata, "I-Itu ... Tuan muda Yohan sedikit tergores ditangannya."

Giovani kemudian berlari menuju kamarnya, dia membuka pintu dengan kasar, nafasnya sedikit terengah-engah, ada keringat dingin yang menetes dari dagunya, tidak boleh! Dia tidak bisa membiarkannya terluka sedikitpun!

Giovani mengutuk, dia terlalu lalai!

Yohan melihatnya pintu terbuka dengan keras, dia sedikit terkejut, dan mengalihkan pandangannya kearah pintu, dia melihat Giovani, pupilnya bergetar, mengapa Azel terlihat begitu panik?

Giovani berlari dan menyambar tangannya, dia melihat tangan Yohan yang sedikit tergores, lukanya tidak terlalu dalam tetapi itu membuat Giovani marah, tangannya yang cantik seharusnya tidak boleh dilukai, benda mati sialan itu!

Giovani menekan lukanya, Yohan sangat terkejut dengan tindakannya, meskipun tidak dalam, itu terasa cukup perih, Yohan memejamkan matanya, dan mengerang.

"Uhh ..."

Giovani sengaja melakukan, tatapannya begitu dingin tanpa perasaan, ada kemarahan dimatanya, tangan Giovani menekan tempat lukanya semakin keras, bahkan darahnya keluar lagi, Yohan meneteskan air matanya tanpa sadar, pikirannya berkecamuk, apakah dia berbuat salah lagi?

[Bxb]Kingdao🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang