Bab 30🔞

10K 342 17
                                    

Happy Reading

-----------------------------------------------------------
Warning⚠️ tempat, tokoh, karangan, dan alur cerita adalah fiktif! Mohon bijak dalam memahami!
.


.
.
.
.
.

Xenon melepaskan tautan bibir mereka, dia menyandarkan kepala Marcel dibahunya, Marcel hanya diam dan membiarkan Xenon menyandarkan kepalanya dibahunya dan memeluk pinggangnya.

Mereka memandang langit, suasana terlihat sangat indah saat senja, angin sepoi-sepoi berhembus melewati mereka, membuat rambut mereka sedikit berkibar, beberapa burung mengepakkan sayap mereka memenuhi langit, pemandangan itu cukup damai dan indah.

Xenon tersenyum lembut, lalu dia berbicara, "Bisakah kamu menerimaku lagi ...?"

Kata-kata itu membuat Marcel memandang Xenon, mata mereka bertemu, saling bertatapan.

Marcel, "apakah kamu benar-benar akan bersamaku lagi?."

Xenon mengangguk tegas, "Of Course! (Tentu saja)."

Marcel menatapnya Xenon matanya terlihat berkaca-kaca, "Kamu tidak akan pernah menghilang lagi?"

Xenon menggeleng, "Aku tidak akan."

Marcel tidak bisa menahan air matanya, itu adalah air mata yang dia bendung selama hampir 20 tahun, dia menangis dan memeluk Xenon, "You're idiot's! Where have you been? Do you know when you’re coming back?! (Kamu idiot!  Kemana Saja Kamu?  Tahukah kamu kapan kamu kembali?!)."

Xenon memeluknya lebih erat, dia mengusap kepala Marcel yang bersembunyi didada bidangnya, dia mencium dahi Marcel, "I'm back Lisichka."

Ketika dia mendengar Xenon memanggilnya dengan sebutan lamanya saat itu, Marcel melepaskan pelukannya, dia mengerucutkan bibirnya, pipi dan hidungnya memerah karena menangis, dia melipat kedua tangannya, kemudian berbisik ditelinga Xenon dengan nada yang terdengar sedikit centil, "My Blyat' ..."

Xenon terkekeh geli, dia membawa Marcel kepangkuan dan berbisik ketelinga Marcel, "Panggilan itu tidak cocok untukku Lisichka."

Nafas hangat Xenon terasa ditelinga Marcel, dia tersenyum tipis terlihat malu, dia mencubit paha Xenon, "Aku bukan bayi rubah, Urod yang bodoh."

Ketika Marcel memanggilnya 'Urod', Xenon tertawa terbahak-bahak, dia kemudian mencium leher Marcel dan berbisik sekali lagi, "Lalu? Apakah kamu ingin dipanggil Suchka?"

Marcel menggeleng, dia lebih suka Xenon memanggilnya 'Lisichka', meskipun dia pernah marah dan merasa jijik saat Xenon memanggil seperti itu untuk pertama kalinya, karena saat itu kebanggaannya sebagai alpha masih sangat tinggi, kemudian dia berbicara dengan nada lembut, "Bagaimana jika aku memanggilmu Pidaraz, bukankah ini cocok untuk bayi besar sepertimu?"

Xenon hanya tersenyum, "Lakukan saja, jika kamu menyukainya."

Marcel kemudian termenung, "Lalu bagaimana dengan orang tuamu? Apakah mereka tahu? Lalu ... Ibumu?"

Ekspresi Xenon kemudian berubah menjadi suram, dia menghela nafas, "Ibukku menolongku, dia bertengkar hebat dengan Darren dan seluruh keluarga Vladimir saat itu."

Marcel tercengang, "Apa? Bukankah ibumu adalah Darren?"

Xenon yang mendengar pertanyaan Marcel hampir memuntahkan seteguk darah, wanita kejam itu adalah ibunya? Itu hampir membuat seluruh tubuhnya terasa mati rasa, "Darren bukan ibukku ... Dia adalah ayahku ..."

Marcel terpengah, "Haa ...? Lalu mangapa kamu terkadang memanggilnya ibu?"

Xenon, "Yah ... Karena dia wanita."

[Bxb]Kingdao🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang