Bab 34🔞

8.3K 330 37
                                    

Happy Reading

---------------------------------------------------------
Sedikit 🔞.

Tiga puluh komen, gue bakal up.

.
.
.
.
.
.

Dika mengalihkan pandangannya Raja, "Dia bilang kamu adalah teman masa kecilnya, bukan? Apakah dia orang yang ingin dijodohkan denganmu"

Raja menggeleng, dan segera menyangkal, "Tidak, wanita itu sudah gila, lupakan saja."

Dika mencibir, "Ho ..."

Terresia mendengus, "Itu benar, dimasa lalu orang tua Adhitama itu ingin menjodohkan mereka, tetapi aku tidak menerima hal itu! Bagaimana mereka berani memutuskan pernikahan putraku? Dia juga sangat ketat dalam pemilihan standar pernikahan, tetapi entah mengapa kali ini dia tidak mengeluh sedikitpun tentangmu, apakah otaknya baru saja ditendang?"

Dika menggeleng, dia tahu Nando adalah orang yang munafik, dia cerdik dan pintar untuk memilih perdamaian dengannya, "Tidak, dia hanya orang yang cerdik, terkadang hanya dengan melihat mereka, kamu tahu mana orang yang tidak bisa kamu singgung dan tidak."

Xenon tersenyum, itu benar-benar putranya!

Marcel menghela nafas, dia harus mengakui bahwa Dika adalah anak yang mengerikan.

Terresia mengangkat alisnya, benarkah Nando tidak memiliki keberanian untuk melawan Dika, dia sungguh penasaran seperti apa anak didepannya.

...

Dika mendorong tubuh Raja, kemudian dia mengunci pintu kamar.

Raja terpengah, dia ditinggalkan sendirian didepan pintu kamar yang dikunci, dia hampir menangis, apakah dia melakukan kesalahan?

Dia mencoba membujuk Dika, "Baby? Dika? Sayang ... Buka pintunya, oke? Gue salah apaan?"

Dika berada bersandar dipintu, ekspresinya dingin, "Kamu tidak salah apapun."

Raja memiringkan kepalanya, "Lalu? Kenapa kamu marah."

Dika memainkan jarinya, "Renungkanlah dirimu sendiri, lalu datanglah lagi setelah kamu yakin, kamu hanya bisa melawati pintu ini ...  Setelah kamu bisa membuktikannya padaku."

Raja mengenyit, kemudian dia mendengar suara dengan nada dingin milik Dika, "Datanglah setelah kamu memikirkannya ..., Bagaimana cara pintu ini terbuka untukmu, oke?"

Raja menghela nafas, dia harus merenung dirinya sendiri, Dika bukanlah seseorang yang marah tanpa alasan, itu artinya ada hal yang tidak dia inginkan, dan dia harus melakukan sebuah hal untuk menghilangkan hal yang tidak Dika sukai.

Dia melangkah menuju ruang pribadinya, diikuti oleh Jeynan.

Ekspresi Raja mendingin, itu adalah ekspresi wajah yang selalu dia pasang sebelum dia bertemu dengan Dika.

Dia melangkah melewati mejanya, kemudian dia membuka tirai jendela malam, dia dapat melihat pemandangan pepohonan dengan lampu-lampu hias, tetapi itu jauh dari keramaian, malam begitu gelap dan damai, mansion ini terletak ditengah gunung dan hutan.

[Bxb]Kingdao🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang